Dipanggang beralas daun pisang bercampur sedikit bau asap membuat penganan tersebut sangat menggugah selera. Netty Nasution mengaku dapat menghabiskan sekitar 100 kilogram bahan baku setiap hari.
"Rata-rata pembelinya adalah pengguna kenderaan yang sedang melintas, selain untuk cemilan saat perjalan, Kue Bika Bakar ini juga untuk oleh oleh," terang Netty Nasution.
Sementara itu, Ridwan Lubis, salah satu penggemar makan tradisional tersebut mengaku kerap membeli penganan tersebut jika melintasi Jalan Lintas Sumatera arah ke Sumatera Barat atau sebaliknya.
“Suka sekali, juga kita saat berkendara kan kadang pengen ngemil, beli makanan diwarung warung sering membuat mual, kalau bika Bakar ini tidak, tidak membuat mual, justru sangat cocok sebagai pengganjal perut yang keroncongan sebelum tiba ditempat peristirahatan atau rumah makan," ungkap Ridwan Lubis.
Harga makanan tersebut sangat terjangkau, hanya Rp5000 per porsi atau sekitar 250 gram.
Jika anda melintas di Kabupaten Madina, khusunya daerah Kecamatan Lembah Sorik Merapi, tidak sia sia anda mencoba makanan tersebut.
Tidak sulit untuk menemukan pengrajin makanan tersebut karena warung yang jual makanan tersebut selalu mengepulkan asap sehingga terlihat saat melintas. (rsr/nof)
Load more