TvOnenews.com, Kesehatan - Bukan untuk dihilangkan sama sekali, kolesterol juga dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bekerja dengan baik.
Namun perlu berhati-hati apabila memiliki jumlah yang terlalu tinggi, akan menyebabkan penyakit lainnya.
Bagi pasien kolesterol tinggi diharuskan untuk menjaga asupan makan. Terutama dari sejumlah makan yang mengandung kolesterol tinggi. Seperti konsumsi daging merah dan produk susu. Benarkah demikian, mitos atau fakta?
“Fakta. Kenapa? Karena kalau Anda beli daging merah, Anda potong, Anda lihat. Di antara serat merahnya ada garis putih. Garis putih itu lemaknya, kolesterolnya. Jadi itu harus dihindari si daging merah itu,” ungkap Dr. dr. Samuel Oetoro, MSc, MS, SpGK(K), seorang Spesialis Gizi Klinik, dalam program acara Hidup Sehat, tvOne.
Untuk mengetahui kadar kolesterol Anda, saran dari dokter Samuel agar segera memeriksakan diri ke laboratorium. Setelah mendapatkan hasil dari laboratorium, kemudian dapat diketahui program yang cocok untuk dijalankan dengan anjuran dari dokter.
“Memang kolesterol itu dibutuhkan oleh tubuh buat pembentukan hormon. Tapi pada saat dia berlebihan, pembentukan hormon tetap jalan, tapi kemungkinan terjadi sumbatan pembuluh darah menjadi lebih tinggi,” jelasnya.
Selain itu, dokter Samuel menerangkan bahwa untuk menurunkan kolesterol diperlukan pola makan terbaik dengan cara menghindari makanan yang mengandung kolesterol tinggi.
“Otak, kuning telur, hati, apalagi usus, daging yang berlemak. Selain mengandung kolesterol tinggi, dia (daging berlemak) juga mengandung asam lemak jenuh yang tinggi, kalau diserap dia akan dibentuk menjadi kolesterol juga,” ujar dokter Samuel.
Agar kolesterol dalam tubuh tidak semakin tinggi, Samuel menyarankan untuk perbanyak mengkonsumsi buah, sayuran, kacang-kacangan, dan ikan yang mengandung Omega-3 yang tinggi.
“Itu untuk menghambat tubuh terbentuk kolesterol. Jangan makan yang digoreng. Makan buah dan sayur yang warna-warni, karena di warna buah, warna sayur, terkandung antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang merusak tubuh kita,” tutup dr. Samuel Oetoro.
Namun, agar dapat mengetahui lebih lanjut apakah langkah yang dapat dilakukan untuk konsultasi pada dokter dan tidak sembarang minum obat. (Kmr)
Load more