Hal ini dapat terjadi jika pihak perempuan telah mengalami menstruasi pertamanya yang menandakan fungsi reproduksinya berkembang.
“Secara reproduksi bisa saja pada usia 14 tahun fungsi reproduksinya sudah berkembang. Sudah mendapatkan haid pertamanya,” katanya.
“Tapi ketika kehamilan terjadi pada remaja, maka yang perlu dipikirkan adalah kesehatannya saat dia hamil,” imbuh Ketua Program Studi Spesialis 1 Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga tersebut.
Namun, kehamilan yang terjadi pada remaja ternyata berisiko tinggi.
“Kehamilan usia remaja itu risiko tinggi mengalami komplikasi pada saat kehamilan meningkat, terjadinya komplikasi seperti preeklamsia dan hambatan pertumbuhan pada bayi risikonya tinggi pada kehamilan di bawah umur,” jelasnya.
Preeklamsia merupakan masalah dimana ibu mengalami tekanan darah yang tinggi saat masa kehamilannya.
“Dari sisi reproduksi yang lain, jika ia (remaja) melakukan fungsi seksual sedini mungkin pada saat itu organnya belum matang. Jika serviksnya terpapar terlalu dini, maka risiko untuk terjadi kanker serviks juga meningkat,” tambahnya.
Load more