Fakta di Balik Anggapan Makan Telur Bikin Bisulan, Dokter Ungkap Penyebab Asli Munculnya Bisul
- Gemini AI
tvOnenews.com - Banyak orang di Indonesia masih percaya bahwa terlalu sering makan telur bisa menyebabkan bisulan.
Anggapan ini sudah lama beredar dan sering dijadikan alasan untuk membatasi konsumsi telur, terutama pada anak-anak. Namun, benarkah makan telur memang bisa memicu bisul di kulit
Menurut penjelasan dari dr. Tirta, hal itu ternyata hanyalah mitos yang tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
Dalam video yang diunggah di kanal YouTube miliknya, dr. Tirta menegaskan bahwa bisul tidak disebabkan oleh konsumsi telur, melainkan oleh infeksi bakteri pada kulit.
“Bisul tuh artinya ada bakteri yang menginfeksi di folikel-folikel kita, rata-rata bakteri Staphylococcus aureus, karena enggak bersih jadinya bisul,” jelasnya.
Ia menambahkan, kondisi ini dapat terjadi karena kulit yang kotor, atau karena makanan dan minuman yang tidak bersih sehingga menimbulkan reaksi pada kulit.
Orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah (imunokompromais) dan tidak menjaga kebersihan badan akan lebih mudah terserang bisul karena tubuh menjadi sarang bakteri.
Lebih lanjut, dr. Tirta menegaskan bahwa bisul merupakan bentuk peradangan di pori-pori kulit yang terinfeksi bakteri hingga membentuk benjolan berisi nanah atau disebut pus.
- Freepik/dimaberlin
“Itu disebut bisul, bukan karena makan telur. Kalau alergi protein itu gejalanya bukan bisul, tapi bruntusan di seluruh tubuh, jadi beda,” tambahnya.
Pernyataan ini sekaligus membantah mitos lama yang menyebut “makan telur bikin bisulan”.
Menurutnya, hubungan antara konsumsi telur dan timbulnya bisul tidak memiliki bukti ilmiah yang kuat.
"Mitos, makan telur tuh nggak bikin bisulan. Makan telur yang berlebihan bisa bikin reaksi alergi, tapi itu hanya terjadi pada sedikit kasus. Kalau makan telur bikin bisulan, bukti ilmiahnya sangat kurang,” jelasnya lagi.
Dari penjelasan tersebut, bisa disimpulkan bahwa penyebab utama bisul adalah infeksi bakteri, bukan telur.
Faktor pemicu lainnya bisa berasal dari kebersihan tubuh yang kurang terjaga, daya tahan tubuh yang menurun, hingga pola makan yang tidak seimbang.
“Bisulan itu diakibatkan karena infeksi bakteri atau virus pada kulit. Bisa karena higienitas kulit yang minim, atau daya tahan tubuh yang lagi drop. Contohnya, kurang makan, pola makan tidak seimbang, dan kurang minum hingga tubuh dehidrasi. Nah, itu bisa bikin seseorang gampang bisulan," jelasnya.
Dengan kata lain, tubuh yang lelah, kekurangan gizi, serta tidak menjaga kebersihan kulit menjadi kombinasi ideal bagi bakteri penyebab bisul untuk berkembang.
Selain itu, faktor lingkungan juga ikut berpengaruh. Orang yang tinggal di tempat panas, lembap, dan sering berkeringat lebih berisiko mengalami bisulan karena kondisi kulitnya lebih mudah terinfeksi.
Sementara itu, bagi orang yang alergi terhadap telur, reaksi yang muncul bukan bisul melainkan ruam atau bentol gatal (urtikaria). Ini karena sistem imun bereaksi terhadap protein dalam telur, bukan karena adanya infeksi bakteri.
Jadi, jika seseorang mengalami bruntusan setelah makan telur, hal itu disebabkan oleh alergi makanan, bukan bisul akibat infeksi.
Penjelasan medis dari dr. Tirta ini sekaligus menegaskan pentingnya menjaga kebersihan kulit dan memperkuat imunitas tubuh agar terhindar dari infeksi kulit seperti bisul.
Sebab, makan telur dalam jumlah wajar tidak berbahaya, bahkan justru baik untuk kesehatan karena mengandung protein, zat besi, dan vitamin yang dibutuhkan tubuh. (adk)
Load more