Sering Keliru, Begini Cara Memberikan Pertolongan Pertama Luka Bakar Agar Tidak Memperparah Kondisi Korban
- Freepik
tvOnenews.com - Luka bakar akibat kebakaran bisa sangat berbahaya jika tidak segera ditangani dengan benar.
Luka bakar di mana saja, baik akibat api, air panas, listrik, maupun bahan kimia. Namun, masih banyak orang yang melakukan pertolongan pertama dengan cara yang keliru, bahkan berisiko memperparah kondisi korban.
Padahal, langkah awal yang benar dapat mencegah luka semakin dalam dan mempercepat proses penyembuhan.
Dilansir dari kanal YouTube RS Columbia Asia, dr. Ariel Ekaputra menjelaskan langkah-langkah penting dalam memberikan pertolongan pertama pada luka bakar agar tidak menimbulkan komplikasi serius.
Menurutnya, setiap tindakan harus disesuaikan dengan tingkat atau derajat luka bakar yang dialami korban.
“Pertolongan pertama dalam menangani luka bakar adalah yang pertama, jauhkan korban dari sumber luka bakarnya. Bisa dari api atau dari zat-zat kimia, itu segera kita jauhkan dan hindarkan,” jelas dr. Ariel Ekaputra.
Langkah awal ini sangat penting untuk menghentikan proses pembakaran pada jaringan kulit yang masih berlangsung.
Misalnya, jika korban terkena percikan minyak panas, segera matikan sumber api dan lepaskan pakaian yang terkena panas dengan hati-hati agar tidak menempel di luka.
Langkah berikutnya adalah mengidentifikasi derajat luka bakar. Menurut dr. Ariel, luka bakar ringan atau derajat satu ditandai dengan kulit yang memerah, terasa nyeri, namun tidak terdapat lepuhan.
“Kalau misalkan derajat lukanya itu derajat satu atau luka bakar ringan, kita bisa siram luka bakarnya atau bisa kita rendam dengan air dingin untuk mendinginkan luka bakar itu sendiri,” ujarnya.
Gunakan air mengalir bersuhu normal atau sedikit dingin selama sekitar 10-20 menit. Tujuannya adalah menurunkan suhu jaringan kulit dan menghentikan proses pembakaran tanpa menimbulkan kerusakan tambahan.
Namun perlu diingat, jangan gunakan es batu langsung karena suhu yang terlalu dingin justru bisa merusak jaringan kulit yang sudah terbakar.
Untuk luka bakar derajat dua, biasanya ditandai dengan munculnya lepuhan atau gelembung pada kulit, serta rasa nyeri yang cukup kuat.
Pada kondisi ini, dr. Ariel menyarankan untuk tidak memecahkan lepuhan karena dapat membuka jalan bagi bakteri penyebab infeksi.
“Kalau luka bakarnya itu derajat sedang, kita bisa kompres aja. Biasanya dengan kain bersih yang sudah dibasahi air dingin. Jangan dipecahkan lepuhannya, biarkan nanti ditangani oleh tenaga medis,” ujarnya.
Sementara itu, luka bakar derajat tiga merupakan kondisi yang paling berat. Luka ini biasanya mengenai seluruh lapisan kulit bahkan bisa mencapai jaringan otot dan saraf, ditandai dengan kulit yang tampak putih, hangus, atau bahkan mati rasa.
“Untuk luka bakar derajat tiga, jangan disiram atau direndam karena malah bisa membuat komplikasi. Jadi sebaiknya segera ke rumah sakit, tutup luka bakarnya dengan kain bersih atau kasa steril,” jelasnya.
Untuk luka bakar ringan, setelah luka dibersihkan, barulah korban dapat diberikan salep alami atau obat luka bakar ringan seperti gel aloe vera, atau salep antibiotik ringan sesuai anjuran dokter.
Namun, penggunaan bahan-bahan rumahan seperti pasta gigi, mentega, atau minyak goreng justru sangat tidak disarankan karena dapat menghambat penyembuhan dan meningkatkan risiko infeksi.
Menurut dr. Ariel, kunci utama dari penanganan luka bakar adalah menjaga kebersihan dan segera mencari pertolongan medis bila luka terlihat parah.
“Kalau luka bakar derajat sedang atau berat, lebih baik langsung ke rumah sakit supaya bisa ditangani oleh tenaga medis dengan peralatan yang steril,” pungkasnya.
Langkah sederhana namun tepat dalam pertolongan pertama bisa menjadi penentu antara luka yang cepat pulih dan luka yang menimbulkan komplikasi serius. (adk)
Load more