Ketika Rumah Dikepung Tikus Bertubi-tubi saat Hujan, Cara Menghindari Leptospirosis Penyebab 'Gagal Ginjal Akut', Simpel Banget
- iStockPhoto/avs_It
tvOnenews.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan Indonesia telah memasuki musim hujan sejak Oktober 2025.
Dalam hal ini, bahaya yang mengancam biasanya banjir. Tetapi juga berpotensi banyak hewan kotor keluar dari sarangnya, seperti tikus dan sebagainya.
Serangan tikus kerap kali terjadi ketika hewan pengerat tersebut keluar dari sarangnya seperti got maupun selokan, terutama saat banjir.
Ancaman Tikus di Musim Hujan
- Freepik
Merujuk dari laman resmi Kemenkes RI, tikus sebagai hewan kecil pengerat yang memberikan bahaya besar kepada manusia, salah satunya dapat menularkan penyakit.
Tikus biasanya membawa penyakit menular dengan jenis "leptospirosis". Jika infeksi penyakit ini sudah sangat serius, maka bisa berujung fatal.
Potensi besar dari dampak penyakit leptospirosis yang ditularkan tikus, manusia dapat mengalami "gagal ginjal akut".
Sayangnya bahaya leptospirosis sering tidak disadari oleh para warga terutama ketika ada genangan air banjir di sekitar atau dalam rumah.
Air banjir yang masuk ke rumah tentu sebagai media penyebaran bakteri mematikan ini. Maka dari itu, sebaiknya penting Anda menjaga kebersihan lingkungan demi menghindari sarang penyakit.
Mengenal Penyakit Leptospirosis dan Kenapa Berbahaya
Melansir dari laman WHO, Leptospirosis merupakan penyakit yang berasal dari bakteri Leptospira interrogans.
Penularan bakteri tersebut biasanya merebak lewat kotoran maupun urin tikus. Manusia sangat mudah tertular apabila penyakit ini mengenai bagian luka terbuka.
Urin dan kotoran tikus juga sangat mudah menyebar lewat makanan dan minuman yang terkontaminasi air banjir hingga terbuka sembarangan.
Gejala dan Dampak Leptospirosis dari Urin-Kotoran Tikus
Penting bagi kita memahami apa saja gejala awal yang menandakan telah merasakan penyakit Leptospirosis akibat urin dan kotoran tikus tercampur dengan air banjir hingga makanan.
Beberapa gejala leptospirosis sebagai berikut:
- Sering mirip flu
- Demam tinggi
- Nyeri otot
- Mata merah.
Bagaimana untuk yang sudah mengalami leptospirosis? Jika penanganannya mengalami keterlambatann, infeksi dari penyakit tersebut dapat menyerang bagian organ vital.
Organ vital yang menjadi target dari infeksi bakteri ini seperti ginjal dan hati. Maka, keterlambatan penanganan leptospirosis dapat menyebabkan gagal ginjal akut hingga kematian.
Mengapa Kasus Leptospirosis Meningkat di Musim Hujan?
Merujuk hasil Laporan Kasus Leptospirosis 2024 dari Dinas Kesehatan DKI Jakarta, leptospirosis meningkat pesat ketika memasuki musim hujan.
Peningkatan ini tak lekang karena tikus kehilangan sarangnya, sehingga hewan pengerat tersebut membabi buta saat daratan tergenang air banjir.
Genangan air banjir inilah menjadi pemicu tikus meninggalkan najis dalam tubuhnya seperti kotoran dan urinnya ke mana-mana.
Dampaknya langsung mencemari lingkungan dan mempercepat penyebaran bakteri. Kondisi lembap juga membuat bakteri leptospira bertahan lebih lama di air dan tanah.
Untuk itu, lingkungan yang kotor dan tidak terurus menjadi faktor utama penyebaran penyakit ini.
Cara Menghindari Penularan Leptospirosis dari Tikus di Rumah
Setidaknya ada beberapa tips agar tetap menjaga kesehatan dan menghindari penyakit dari tikus saat musim hujan tiba sebagai berikut:
- Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan.
- Simpan makanan di wadah tertutup.
- Membuang sampah setiap hari.
- Mengusahakan agar saluran ai selalur tertutup rapat.
- Menggunakan perangkap tikus (buatan maupun bahan alami).
- Menghindari genangan air banjir bisa pakai sepatu bot-sarung tangan.
- Jangan sampai luka sekecil apa pun terbuka di tempat lembap-kotor.
Melalui cara ini, risiko penularan leptospirosis dapat ditekan, bahkan tidak mengalami serangan populasi tikus yang semakin meningkat ketika musim hujan.
(hap)
Load more