4 Langkah Kecil Lawan Mager, Survei: 37% Orang Indonesia Kurang Gerak
- Freepik
Jakarta, tvOnenews.com – Gaya hidup kurang gerak atau yang populer disebut mager kini bukan lagi sekadar kebiasaan malas, melainkan ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat modern.
Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat, sebanyak 37,4% masyarakat Indonesia tergolong kurang aktivitas fisik — angka yang mengkhawatirkan karena berkontribusi langsung terhadap meningkatnya risiko penyakit tidak menular (PTM) seperti jantung, stroke, dan diabetes.
Dalam dunia medis, kondisi ini dikenal sebagai Sedentary Lifestyle, yaitu ketika seseorang lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk, rebahan, atau beraktivitas minimal.
- Freepik
Istilah ini memang sudah akrab di telinga masyarakat urban mager alias malas gerak. Fenomena ini tak bisa dianggap remeh.
Di era serba digital, banyak orang terjebak pada pola hidup yang pasif bekerja berjam-jam di depan laptop, kurang tidur, jarang berolahraga, dan minim paparan sinar matahari.
Tanpa disadari, kebiasaan ini menumpuk risiko kesehatan yang serius.
Dampak Medis Gaya Hidup Mager
Menurut Kementerian Kesehatan RI, berikut beberapa bahaya kesehatan akibat kurang bergerak:
1. Konsentrasi Menurun
Duduk terlalu lama dengan postur membungkuk menyebabkan tulang belakang tegang dan paru-paru tidak bisa mengembang optimal. Akibatnya, suplai oksigen ke otak menurun dan konsentrasi ikut terganggu.
2. Meningkatkan Risiko Stroke dan Serangan Jantung
Penelitian dari Aerobics Research Center, AS, menunjukkan bahwa aktivitas fisik rutin mampu menurunkan risiko stroke pada pria hingga 60%.
Sedangkan Nurses’ Health Study mengungkap bahwa wanita yang aktif secara fisik memiliki peluang terhindar dari stroke dan serangan jantung sebesar 50%. Artinya, terlalu banyak duduk memperbesar risiko penyakit mematikan ini.
3. Gangguan Fungsi Kognitif
Kurangnya gerak menyebabkan aliran darah kaya oksigen ke otak menurun. Dalam jangka panjang, hal ini dapat mengganggu regenerasi sel-sel otak dan menurunkan kemampuan berpikir.
- Freepik
4. Resistensi Insulin dan Risiko Diabetes
Menghabiskan lebih dari separuh hari untuk duduk atau tiduran dapat memicu resistensi insulin, kondisi di mana tubuh sulit mengatur kadar gula darah. Kebiasaan ngemil makanan tinggi gula saat rebahan memperparah risiko ini.
5. Memicu Osteoporosis
Gaya hidup pasif membuat tubuh kehilangan massa otot dan kepadatan tulang. Akibatnya, tulang menjadi rapuh dan mudah keropos — tak hanya pada lansia, tapi juga pada usia muda.
Dalam podcast #AskTheExpert, dokter spesialis kedokteran olahraga dr. Andi Kurniawan, Sp.KO menjelaskan bahwa gaya hidup pasif kini menjadi salah satu pemicu utama penyakit kronis.
“Gaya hidup kurang aktif dan kebiasaan duduk terlalu lama tanpa diimbangi aktivitas fisik bisa jadi pemicu utama penyakit tidak menular. Padahal, dengan olahraga ringan dan pola hidup seimbang, risiko itu bisa ditekan jauh,” ujar dr. Andi.
Ia memperkenalkan konsep Bodyvestment atau investasi tubuh yang perlu menjadi pola pikir baru masyarakat modern.
“Bodyvestment mengingatkan kita bahwa menjaga tubuh bukan pilihan, tapi keharusan,” tambahnya.
Gerakan Bodyvestment dibangun di atas empat pilar utama gaya hidup sehat yang mudah diterapkan sehari-hari:
- Olahraga teratur untuk menjaga kebugaran jantung dan otot.
- Konsumsi sayur dan buah agar kebutuhan nutrisi makro dan mikro terpenuhi.
- Menjaga wellness dan istirahat cukup demi keseimbangan mental dan fisik.
- Melengkapi nutrisi dengan vitamin jika asupan dari makanan belum cukup.
Gerakan ini bertujuan mengubah cara pandang masyarakat: bahwa kesehatan bukan sekadar soal penampilan, tapi tentang investasi jangka panjang untuk hidup produktif dan bahagia.
- Freepik
Konsep Bodyvestment mendapat dukungan luas dari berbagai figur publik lintas bidang. Salah satunya Elaine Hanafi healthy influencer yang dikenal aktif mengampanyekan gaya hidup seimbang.
“Banyak orang usia produktif punya risiko sakit jantung dan stroke karena gaya hidup kurang aktif dan pola makan buruk. Aku mendukung Bodyvestment karena mengingatkan orang untuk berhenti cuek terhadap tubuhnya sendiri,” ujar Elaine.
Sementara itu Theo Derick influencer di bidang finansial juga memberikan perspektif yang memperkuat pesan kampanye ini.
“Bodyvestment adalah investasi dengan return tertinggi seumur hidup. Mau sekaya apapun lo, mau setinggi apa pun pencapaian lo, kalau lo sakit, semuanya gak ada artinya,” tegasnya.
Kehadiran dua figur ini menegaskan pesan utama Bodyvestment kesehatan bukan hanya urusan pribadi, tapi fondasi seluruh aspek kehidupan, termasuk produktivitas dan kesuksesan finansial.
Melalui kampanye Bodyvestment, PYFAHEALTH mengajak masyarakat untuk memulai 4 langkah kecil namun konsisten:
1. Bergerak setiap hari, minimal 30 menit.
2. Makan lebih sehat dengan memperbanyak serat dan buah.
3. Tidur cukup dan kurangi stres.
4. Dukung tubuh dengan suplemen dan vitamin yang sesuai kebutuhan.
Karena seperti halnya investasi finansial, investasi kesehatan tidak bisa ditunda. Semakin cepat dimulai, semakin besar keuntungannya dan semakin lama manfaatnya terasa.
Load more