Anak 3 Tahun Belum Lancar Ngomong? Ini Kisah Nyata Ibunda Timothy Anugrah dan Penjelasan Dokter
- Freepik
Menanggapi banyak kasus serupa, dr. Dimple Nagrani, Sp.A dalam kanal YouTube HappyKids Parenting menjelaskan bahwa kotoran telinga bukanlah sesuatu yang berbahaya.
“Ternyata kotoran telinga itu normal banget. Kita butuh pelumas atau kotoran telinga agar telinga tidak kering,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa membersihkan telinga anak, apalagi dengan cotton bud atau pengorek kuping, justru bisa menyebabkan masalah serius.
“Setiap kali kita berusaha membersihkan, yang terjadi adalah kita mendorong kotoran itu semakin dekat ke gendang telinga. Ini bisa menyebabkan impaksi,” terang dr. Dimple.
Impaksi telinga adalah kondisi ketika kotoran telinga menumpuk dan mengeras sehingga menutupi liang telinga.
Akibatnya, pendengaran anak terganggu dan bisa memengaruhi kemampuan bicaranya.
Selain itu, penggunaan cotton bud pada bayi atau anak kecil sangat berisiko karena mereka sering bergerak saat dibersihkan.
“Saat kita membersihkan telinga bayi, dia bisa bergerak atau menangis. Ini bisa menyebabkan gendang telinga terluka atau bahkan pecah,” tambahnya.
Dokter Dimple juga menekankan bahwa kotoran telinga yang tampak kuning dan sedikit berbau adalah hal normal.
“Jadi benar-benar deh, jangan bersihin telinga anak pakai cotton bud. Kalau memang sudah terganggu, segera ke dokter THT,” tegasnya.
Pelajaran untuk Orang Tua
Kisah ibunda Timothy Anugrah mengingatkan bahwa tidak semua anak yang lambat bicara mengalami gangguan perkembangan.
Terkadang, penyebabnya justru sederhana, seperti pendengaran yang terganggu akibat kotoran telinga.
Jadi, sebelum panik dan menilai anak mengalami speech delay, sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter anak atau THT terlebih dahulu.
Dengan penanganan tepat, banyak anak bisa kembali berkembang dengan normal seperti pengalaman mendiang Timothy.
Kotoran telinga bukan musuh, tapi pelindung alami. Namun, jika berlebihan dan mengganggu pendengaran, biarkan dokter yang membersihkannya.
Jangan terburu-buru menilai anak mengalami speech delay tanpa memeriksa hal yang paling sederhana yaitu fungsi pendengarannya.
(anf)
Load more