Pria Wajib Tahu, dr.Boyke Ungkap Makanan yang Bisa Turunkan Kualitas Sperma, Ternyata Banyak yang Suka!
- Istockphoto
tvOnenews.com - Kualitas sperma pria ternyata sangat dipengaruhi oleh gaya hidup sehari-hari, termasuk pilihan makanan yang dikonsumsi.
Banyak pria Indonesia tanpa sadar sering mengonsumsi makanan yang justru bisa menurunkan kualitas sperma dan mengganggu kesuburan.
Hal ini diungkapkan langsung oleh dr Boyke Dian Nugraha, pakar kesehatan reproduksi yang dikenal kerap mengedukasi publik tentang pentingnya menjaga kesehatan seksual dan reproduksi.
Menurut dr Boyke, pola makan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjaga kesuburan pria.
Ia menegaskan bahwa asupan makanan tertentu dapat memengaruhi jumlah, pergerakan, dan bentuk sperma yang semuanya menentukan peluang keberhasilan dalam proses pembuahan.
“Makanan cepat saji, gorengan, dan olahan tinggi lemak trans itu bisa mempengaruhi kualitas sperma. Jumlah sperma bisa menurun, pergerakannya berkurang, dan bentuknya jadi tidak normal,” jelasnya seperti dikutip dari kanal YouTube Cerita Untungs.
Lemak trans yang banyak ditemukan dalam makanan olahan seperti sosis, nugget, burger, dan kentang goreng dapat menghambat produksi hormon testosteron.
Padahal, hormon ini berperan besar dalam pembentukan sperma yang sehat.
Selain itu, kandungan bahan pengawet dan pewarna buatan dalam makanan cepat saji juga bisa meningkatkan stres oksidatif dalam tubuh, yang berpotensi merusak sel sperma.
Tidak hanya makanan tinggi lemak, dr Boyke juga menyoroti pola makan tinggi gula yang kini menjadi kebiasaan umum di kalangan pria muda.
Minuman manis dalam kemasan, kopi susu kekinian, serta kue dan roti manis dapat meningkatkan kadar gula darah secara berlebihan.
Dalam jangka panjang, hal ini dapat menyebabkan resistensi insulin yang berdampak pada terganggunya keseimbangan hormon, termasuk hormon reproduksi pria.
“Kalau pola makan tidak dijaga, lama-lama bisa terjadi gangguan hormonal. Ini yang membuat kualitas sperma jadi tidak optimal,” ungkap dr Boyke.
Sebagai gantinya, dr Boyke menyarankan agar para pria mulai memperhatikan asupan makanan alami yang kaya nutrisi dan antioksidan.
Buah-buahan segar, sayuran hijau, ikan berlemak sehat seperti salmon dan tuna, serta kacang-kacangan bisa menjadi pilihan yang baik untuk meningkatkan kualitas sperma.
“Antioksidan itu penting untuk melawan radikal bebas yang bisa merusak sel sperma. Jadi perbanyak makanan alami, kurangi olahan,” tambahnya.
Selain faktor makanan, dr Boyke juga menyoroti peran gaya hidup secara keseluruhan.
Menurutnya, penurunan vitalitas dan kesuburan di usia 40-an sebenarnya bisa dicegah bila pria menerapkan pola hidup sehat sejak dini.
“Banyak yang menganggap turunnya gairah seksual di usia 40 itu wajar, padahal kalau gaya hidup dijaga, kondisi itu bisa dihindari,” ujarnya.
dr Boyke memaparkan bahwa setelah usia 30 tahun, kadar testosteron pria akan menurun sekitar 1 persen setiap tahunnya.
Penurunan ini dapat berimbas pada stamina, fungsi ereksi, hingga kemampuan menghasilkan sperma berkualitas.
Karena itu, menjaga berat badan ideal, rutin berolahraga, dan menghindari kebiasaan merokok serta konsumsi alkohol berlebihan sangat disarankan.
“Kebiasaan seperti merokok dan minum alkohol bisa mempercepat penurunan fungsi seksual serta merusak sperma. Kalau gaya hidup sehat dijaga, pria tetap bisa subur dan bergairah bahkan setelah usia 40 tahun,” tegasnya.
dr Boyke juga mengingatkan pentingnya dukungan dari pasangan dalam menjaga pola hidup sehat.
Menurutnya, komunikasi yang baik dan saling mengingatkan untuk menerapkan gaya hidup seimbang menjadi kunci keharmonisan rumah tangga sekaligus menjaga kesehatan reproduksi bersama. (adk)
Load more