Terobosan AI di Dunia Farmasi: Teknologi Baru Memangkas Waktu Pembuatan Obat dari 10 Tahun Jadi 2 Tahun
- Ist
Dengan cara ini, perusahaan farmasi dapat segera mengetahui mana obat yang layak dikembangkan lebih lanjut, sekaligus menekan biaya penelitian dalam jumlah besar.
“Teknologi ini memungkinkan prediksi yang lebih cepat, aman, dan akurat, sehingga pasien bisa mendapatkan terapi yang mereka butuhkan tanpa menunggu bertahun-tahun,” mengutip GATC Health.
Pendekatan ini juga diharapkan mendorong terciptanya lebih banyak terapi personalisasi (personalized medicine) yang sesuai dengan profil biologis tiap pasien.
Tidak hanya menghadirkan teknologi, mereka juga memperkenalkan terobosan lain berupa asuransi uji klinis (clinical trial insurance) bekerja sama dengan Lloyd’s of London dan perusahaan keuangan global.
Skema ini menjadi yang pertama di dunia, membuka akses pendanaan lebih dari USD 100 miliar untuk mempercepat inovasi farmasi. Dengan adanya perlindungan asuransi, perusahaan farmasi bisa lebih berani mengembangkan obat baru tanpa khawatir pada risiko finansial besar akibat kegagalan uji klinis.
Kolaborasi juga dilakukan dengan berbagai lembaga riset dan pemerintahan di Amerika Serikat. Misalnya, melalui program Louisiana AI Drug Development Infrastructure for ALS (LADDIA) bersama universitas lokal untuk mempercepat penemuan terapi bagi penyakit Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) yang hingga kini belum ada obatnya.
Selain itu, mereka juga menggandeng pemerintah West Virginia untuk mengembangkan terapi bagi pecandu opioid, serta bekerja sama dengan Universitas Alabama dalam mempercepat riset obat dari tahap ide hingga siap diberikan kepada pasien.
- Ist
GATC membuka peluang bagi negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk mengakses lisensi teknologi MAT. Dengan populasi besar dan kebutuhan obat inovatif yang tinggi, Indonesia dapat memanfaatkan platform ini untuk mempercepat pengembangan terapi baru secara lokal.
Proses penemuan yang biasanya memakan waktu 10 tahun dapat dipangkas menjadi hanya dua tahun, dengan tingkat akurasi tinggi terhadap keamanan dan efektivitas obat.
Lisensi teknologi ini menjanjikan masa depan di mana inovasi farmasi tidak hanya dinikmati negara maju, tetapi juga dapat menjangkau pasien di negara berkembang.
Load more