Banyak Orang Keliru, dr. Tirta Bilang Kolesterol Tinggi Boleh Makan Seafood, Tapi Jangan Sentuh Makanan Satu Ini!
- Pexels/DanielaElenaTentis
tvOnenews.com - Kolesterol tinggi kerap menjadi momok bagi banyak orang.
Tak sedikit yang percaya bahwa penderita kolesterol tinggi wajib menghindari makanan laut atau seafood.
Namun, menurut dokter sekaligus influencer kesehatan, dr. Tirta, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.
Dalam sebuah pernyataan di kanal YouTube miliknya, ia justru menegaskan bahwa kunci utama bukan sekadar pantang makanan, melainkan gaya hidup yang dijalani.
“Kalau kolesterol tinggi yang harus diatur itu adalah gaya hidup. Perbanyak aktivitas itu dulu. Orang-orang tuh buru-buru melakukan pantangan, pantangan, pantangan, tapi ya tetap mager,” ujar dr. Tirta.
dr. Tirta menjelaskan bahwa kolesterol tinggi bisa dilihat dari tiga faktor, yakni total kolesterol, LDL tinggi, serta trigliserida tinggi.
Ketiganya erat kaitannya dengan penyakit serius seperti penyakit jantung koroner (PJK), hipertensi, hingga stroke.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa penyebab tingginya kadar kolesterol tidak semata-mata berasal dari makanan, melainkan lebih dominan dipengaruhi gaya hidup malas alias kurang gerak.
“Itu alasan kenapa orang zaman dulu ya itu santai-santai aja karena orang zaman dulu sering jalan kaki dan aktivitasnya banyak. Beda dengan orang zaman sekarang,” tambahnya.
dr. Tirta menekankan bahwa langkah utama dalam mengendalikan kolesterol adalah dengan meningkatkan aktivitas fisik.
Dengan olahraga teratur dan kebiasaan aktif bergerak, tubuh bisa membakar lemak sekaligus menurunkan risiko penumpukan kolesterol jahat dalam darah.
“Jadi kalau Anda pengin mengendalikan kadar kolesterol diri Anda dan kadar trigliserida, Anda harus meningkatkan jumlah aktivitas fisik,” jelasnya.
Banyak penderita kolesterol tinggi buru-buru menghindari makanan laut karena dianggap penyebab utama kolesterol naik.
Padahal, menurut dr. Tirta, seafood adalah real food yang kaya gizi dan justru bermanfaat bagi tubuh.
Kandungan protein serta omega-3 di dalamnya dapat membantu menjaga kesehatan jantung bila dikonsumsi secara wajar.
“Dan mengurangi apa namanya? Ultra processed food. Anda enggak makan seafood padahal seafood itu real food, makanan beneran yang gizinya banyak. Tapi Anda mengganti seafood dengan nugget, mie instan, atau sarden kalengan,” tegasnya.
Dengan kata lain, persoalan terbesar bukan terletak pada seafood, melainkan pada makanan olahan yang justru miskin gizi dan tinggi zat aditif.
Meski membela seafood sebagai makanan sehat, dr. Tirta juga menegaskan bahwa ada jenis makanan yang wajib diwaspadai, terutama bagi penderita kolesterol tinggi. Salah satunya adalah gorengan.
“Gorengan itu LDLnya tinggi dan trigliseridanya tinggi. Jadi bisa dicek, orang-orang yang makan tiap sore gorengan itu pasti LDL, total kolesterol, sama trigliseridanya tinggi,” jelasnya.
Selain gorengan, dr. Tirta menyarankan untuk membatasi konsumsi makanan ultra-processed seperti makanan instan, nugget, hingga camilan dalam kemasan.
Menurutnya, jika masih suka mager dan sering mengonsumsi makanan jenis ini, maka meski sudah menghindari seafood, risiko kolesterol tinggi tetap besar.
Dari penjelasan dr. Tirta, jelas bahwa yang harus diperhatikan oleh penderita kolesterol bukan sekadar pantangan makanan, melainkan keseimbangan gaya hidup.
Real food seperti seafood atau daging kambing justru bisa menjadi sumber protein dan nutrisi yang baik.
Namun, tanpa diimbangi aktivitas fisik dan dengan kebiasaan mengonsumsi makanan olahan serta gorengan, semua manfaat itu bisa hilang begitu saja. (adk)
Load more