Bukan Nasi Uduk, Bubur Ayam, Lontong Kari, Bukan juga Suplemen Kesehatan, Ternyata Sarapan yang Benar dan Sehat adalah…
- freepik
tvOnenews.com - Sarapan sering disebut sebagai waktu makan paling penting dalam sehari, karena dapat memberikan energi untuk memulai aktivitas.
Namun, tidak semua jenis sarapan benar-benar menyehatkan tubuh. Banyak orang memilih nasi uduk, bubur ayam, lontong kari, atau bahkan mengandalkan suplemen kesehatan sebagai pengganti sarapan, padahal belum tentu itu pilihan terbaik.
Menurut Ade Rai, mantan binaragawan Indonesia, sarapan yang benar bukan sekadar soal mengenyangkan perut, melainkan bagaimana tubuh bisa menyerap nutrisi secara maksimal dan tetap bugar sepanjang hari.
![]()
Ade Rai. (Sumber: Instagram Ade Rai)
Tips Sarapan Sehat ala Ade Rai
Melalui berbagai platform seperti TikTok dan YouTube, Ade Rai sering membagikan pandangan tentang pentingnya sarapan yang tepat.
Ia menekankan bahwa pilihan menu di pagi hari sangat menentukan kualitas energi dan kesehatan tubuh.
Berikut adalah beberapa tips sarapan sehat yang dibagikan Ade Rai:
1. Water Fasting: Sarapan Tanpa Makanan Padat
Ade Rai menyebut opsi pertama sebagai water fasting. Dalam metode ini, seseorang tidak mengonsumsi makanan padat di pagi hari, melainkan hanya minum air putih atau minuman tanpa kalori.
“Jenis breakfast terbaik, yang kesatu adalah yang biasa disebut water fasting. Jadi pada saat di jam breakfast kalau boleh kita hanya mengonsumsi air putih saja, atau kopi, teh, atau cuka apel, semuanya tanpa gula,” jelas Ade Rai.
Menurutnya, metode ini membuat tubuh lebih ringan, membantu detoksifikasi alami, serta menjaga kestabilan gula darah.
2. Konsumsi Protein dan Lemak, Tanpa Karbohidrat
Jika tetap ingin makan, Ade Rai menyarankan sarapan dengan protein dan lemak saja. Salah satu menu favoritnya adalah telur.
“Kalau saya harus makan, saya hanya akan mengonsumsi lemak dan protein, tidak ada karbo. Salah satu yang terbaik adalah telur, bisa dimakan putih dan kuningnya,” ujar Ade Rai.
Ia menyarankan rasio 3:1, yaitu tiga putih telur dan satu kuning, atau menyesuaikan kebutuhan protein tubuh.
Alternatif lain bisa berupa daging ayam rendah lemak atau ikan kaya omega-3.
3. Hindari Karbohidrat di Pagi Hari
Karbohidrat di pagi hari, terutama dari nasi, roti, atau mie, menurut Ade Rai bisa membuat tubuh cepat lapar kembali dan memicu lonjakan gula darah.
“Kita tidak memasukkan karbohidrat dalam sarapan karena justru itu yang membuat kita cepat lapar lagi dan energi cepat habis,” tegasnya.
Ia menyarankan konsumsi karbohidrat lebih baik dilakukan di siang atau malam hari dengan porsi terkontrol.
4. Tidak Sarapan Sama Sekali (Intermittent Fasting)
Pilihan terakhir menurut Ade Rai adalah tidak sarapan sama sekali, sesuai dengan pola intermittent fasting.
“Dan yang terakhir, jenis breakfast terbaik adalah tidak breakfast,” ungkap Ade Rai.
Metode ini memungkinkan tubuh lebih efisien membakar lemak dan memberi waktu istirahat lebih panjang pada sistem pencernaan.
Contoh Menu Sarapan Sehat ala Ade Rai
- Telur: tiga putih telur dan satu kuning, dimasak tanpa minyak berlebih.
- Ikan panggang: salmon atau tuna kaya omega-3.
- Daging ayam tanpa kulit: sumber protein rendah lemak.
- Kopi hitam tanpa gula.
- Teh tawar tanpa pemanis.
Baca Juga: Rekomendasi Makanan Lezat untuk Penderita Diabetes
Sarapan bukan sekadar soal kenyang, tetapi bagaimana tubuh bisa mendapatkan energi yang stabil dan sehat sepanjang hari.
Menurut Ade Rai, pilihan terbaik adalah dengan water fasting, mengonsumsi protein dan lemak tanpa karbohidrat, atau bahkan tidak sarapan sama sekali sesuai pola intermittent fasting.
Dengan cara ini, tubuh tetap berenergi, tidak mudah lapar, dan lebih efektif dalam membakar lemak.
(anf)
Load more