Varian COVID-19 ‘Stratus’ Sudah Masuk RI, Benarkah Lebih Berbahaya?
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com – Varian baru COVID-19 dengan nama Stratus atau XFG resmi terdeteksi di Indonesia dan kini menjadi varian paling dominan. Hal ini disampaikan dalam laporan Kementerian Kesehatan RI yang menyebut varian XFG mendominasi seluruh kasus yang dianalisis pada Juni 2025.
“Pada bulan Juni, varian dominan di Indonesia adalah XFG (75 persen pada Mei, dan 100 persen pada Juni), serta XEN (25 persen pada Mei),” tulis laporan Kemenkes yang dikutip Minggu (27/7/2025).
Bagaimana Perkembangan Kasus COVID-19 2025?
Hingga minggu ke-30 tahun 2025, total kasus COVID-19 tercatat sebanyak 291 kasus dari 12.853 spesimen yang diperiksa. Ini berarti positivity rate kumulatif sebesar 2,26 persen.
Sementara itu, di lokasi sentinel hingga minggu ke-25, tercatat 82 kasus dari 2.613 spesimen.
Provinsi dengan jumlah kasus tertinggi di tahun 2025 ini adalah:
-
DKI Jakarta
-
Jawa Timur
-
Banten
-
Jawa Barat
-
Sumatera Selatan
-
DI Yogyakarta
Apakah Varian Stratus Lebih Berbahaya?
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan varian XFG sebagai variant under monitoring (VUM). Namun, WHO menyatakan bahwa risiko tambahan terhadap kesehatan masyarakat akibat varian ini masih rendah secara global.
“Data saat ini tidak menunjukkan bahwa varian ini menyebabkan penyakit yang lebih parah atau kematian daripada varian lain yang beredar,” tulis WHO dalam laporan per 7 Juli 2025.
Varian XFG memang memiliki tingkat pertumbuhan relatif tertinggi dibandingkan varian lain—termasuk NB.1.8.1 (Nimbus)—namun tidak disertai dengan peningkatan keparahan gejala.
Pernyataan Pakar Internasional
Dr. Alex Allen, konsultan epidemiologi dari UK Health Security Agency (UKHSA), juga menegaskan bahwa mutasi virus adalah hal yang normal dan sejauh ini tidak ada tanda XFG menyebabkan gejala yang lebih parah.
“Kami terus memantau semua jenis COVID-19 di Inggris. Sampai saat ini, belum ada bukti bahwa XFG lebih berbahaya,” ujar Allen dikutip dari The Independent.
Meskipun varian Stratus (XFG) kini dominan di Indonesia, baik WHO maupun Kemenkes menegaskan belum ada bukti bahwa varian ini lebih mematikan atau menyebabkan gejala lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.
Namun, masyarakat tetap disarankan untuk menjaga protokol kesehatan, memantau informasi resmi, dan mempertimbangkan vaksinasi penguat jika dibutuhkan. (nsp)
Load more