Usut Punya Usut Jadi Penyebab Artis Legendaris Titiek Puspa Meninggal Dunia, Apa Itu Pendarahan Otak?
- Instagram/titiekpuspa_official
tvOnenews.com - Titiek Puspa dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (10/4/2025) di Rumah Sakit Medistra, Jakarta pukul 16.25 WIB.
Salah satu artis legendaris sekaligus ikon musik dan perfilman Indonesia tersebut meninggal dunia di usia 87 tahun.
Wanita yang punya nama asli Sudarwati itu sebelumnya sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Hal itu dilakukan setelah ia diduga mengalami pendarahan otak. Bahkan, sempat dilakukan tindakan operasi kepadanya.
- Kolase tvOnenews.com/ Instagram @titiekpuspa_official
Pendarahan otak seperti yang terjadi pada Titiek Puspa, bisa juga dialami oleh siapa saja. Kondisi gawat darurat itu tentu saja tidak boleh diabaikan.
Lantas, apa itu pendarahan otak? Bagaimana gejala dan pengobatannya?
Pernah mendengar istilah pendarahan otak? Dilansir Healthline, dalam dunia medis, kondisi ini disebut brain hemorrhage.
Meski terdengar menyeramkan, penting bagi kita semua untuk memahami gejala dan penyebabnya karena bisa mengancam nyawa jika tidak segera ditangani.
Apa Itu Pendarahan Otak?
Pendarahan otak terjadi ketika pembuluh darah di otak atau jaringan sekitarnya pecah, menyebabkan darah keluar dan menekan jaringan otak.
Kondisi tersebut menghentikan suplai oksigen ke area tertentu di otak dan meningkatkan tekanan di dalam tengkorak, yang dapat menyebabkan kerusakan permanen.
Ada berbagai jenis pendarahan otak tergantung lokasi perdarahannya, mulai dari hematoma epidural dan subdural, hingga perdarahan subarachnoid, intraserebral, dan intraventrikular.
Apa Bedanya dengan Stroke?
Dilansir Healthline, pendarahan otak merupakan salah satu jenis stroke, tepatnya stroke hemoragik. Ini terjadi ketika pembuluh darah pecah, berbeda dengan stroke iskemik yang disebabkan oleh sumbatan.
{{imageId:336574}}
Apa Penyebabnya dan Siapa yang Berisiko?
Faktor pemicu bisa bermacam-macam, seperti cedera kepala akibat kecelakaan, jatuh, atau kekerasan fisik. Namun, banyak juga kasus yang terjadi tanpa trauma, misalnya karena:
-
Tekanan darah tinggi
-
Aneurisma otak
-
Kelainan pembuluh darah (AVM)
-
Gangguan pembekuan darah
-
Tumor otak
-
Konsumsi alkohol berlebih, rokok, atau narkoba
Usia lanjut dan penggunaan obat pengencer darah juga bisa meningkatkan risiko.
Gejala yang Harus Diwaspadai
Gejala pendarahan otak bisa muncul tiba-tiba dan meliputi:
-
Sakit kepala hebat
-
Mual, muntah
-
Kelumpuhan mendadak, terutama di satu sisi tubuh
-
Gangguan penglihatan dan bicara
-
Kejang
-
Penurunan kesadaran
Jika mengalami atau menyaksikan gejala-gejala tersebut, segera hubungi layanan darurat.
{{imageId:336575}}
Pengobatan dan Harapan Hidup
Penanganan darurat mencakup stabilisasi kondisi tubuh, pemberian obat untuk mengendalikan tekanan darah, kejang, dan nyeri, serta tindakan bedah bila diperlukan untuk menghentikan perdarahan atau mengurangi tekanan di otak. Setelahnya, rehabilitasi seperti terapi fisik dan bicara penting untuk pemulihan.
Meskipun pendarahan otak bisa berakibat fatal, peluang sembuh tetap ada dengan penanganan cepat.
Kuncinya adalah Anda harus mengenali gejalanya, bertindak cepat, dan jangan pernah sepelekan sakit kepala mendadak yang tidak biasa. (ism)
Load more