Pada stadium dini, kata Wulyo, kanker paru tidak menunjukkan gejala sama sekali. Dokter bisa menemukan kanker paru secara kebetulan, misalnya saat Medical Check-Up pada pemeriksaan foto ronsen thoraks terlihat nodul di paru.
Apabila pasien sudah merasakan gejala, biasanya kanker tersebut sudah di stadium lanjut. Dokter lulusan Universitas Indonesia ini juga mengungkapkan gejala kanker paru-paru.
“Biasanya gejala dan tanda kanker paru muncul apabila kanker paru sudah berada pada stadium yang lebih lanjut. Keluhan pasien paling sering adalah: batuk yang berkepanjangan, sesak nafas, nyeri dada, dan batuk darah,” jelasnya.
Dia menambahkan, apabila kanker sudah makin membesar, bisa menyebabkan sumbatan aliran darah balik vena cava superior menyebabkan sindrom vena kava superior yang ditandai wajah, leher, dan lengan kanan yang bengkak disertai batuk dan sesak napas, serta mata kemerahan.
Jika sudah menyebar ke tulang bisa menyebabkan keluhan nyeri di tulang bahkan patah tulang. Kalau sudah menyebar ke hati bisa menyebabkan nyeri perut dan mata yang terlihat kuning. Sedangkan apabila sudah menyebar ke otak bisa menyebabkan muntah hebat proyektil, kejang, bahkan penurunan kesadaran.
Lantas bagaimana mengobatinya?
Apabila seorang individu terdapat gejala dan tanda kanker paru, dokter akan berusaha untuk mengambil sample biopsi jaringan kanker paru melalui prosedur medis tertentu untuk dilakukan pemeriksaan histopatologi melalui mikroskop dan pemeriksaan molekular. Sebelum memulai pengobatan dokter akan melakukan staging melalui pemeriksaan pencitraan radiologi, seperti: ronsen thoraks, usg, bone scan, ct-scan, MRI, atau bahkan pet-scan bergantung kepada ketersediaan pemeriksaan di rumah sakit masing-masing untuk menentukan stadium kanker paru.
Load more