Fitch memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 bakal melambat menjadi 4,8 persen. Hal itu akibat pelemahan permintaan domestik dan eksternal, sebagai konsekuensi terjadinya kenaikan suku bunga dan normalisasi harga komoditas.
Meski pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin membaik, Ibrahim mengatakan bahwa Indonesia tidak boleh lengah dan berpuas diri, terutama di tahun depan yang memiliki banyak tantangan yang harus diwaspadai, serta pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.
"Untuk bisa memaksimalkan ekonomi domestik, diperlukan kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan pihak swasta sehingga nantinya Indonesia tidak terlalu bergantung pada ekspor dan impor," lanjutnya.
Untuk perdagangan awal pekan Ibrahim juga memperkirakan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun ditutup menguat dalam rentang Rp15.570 per dolar AS sampai Rp15.650 per dolar AS.
Rupiah pada pagi tadi dibuka melemah 7 poin atau 0,04 persen ke posisi Rp15.626 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah terus bergerak di kisaran Rp15.575 per dolar AS hingga Rp15.640 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat menguat ke posisi Rp15.617 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.630 per dolar AS. (ree)
Load more