"Dari dalam negeri, kenaikan BBM subsidi juga bisa memberikan tekanan ke rupiah karena hal ini memberikan tekanan ke pertumbuhan ekonomi. Kenaikan harga barang bisa menurunkan daya beli masyarakat," kata Ariston.
Analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama juga mengatakan kenaikan harga BBM memang berimbas terhadap melemahnya nilai rupiah.
Terkoreksinya rupiah, lanjut Revandra, juga didorong oleh sentimen penguatan dolar AS menyusul diumumkannya data ekonomi AS.
"Data PMI dan NFP dinilai masih cukup baik sehingga meningkatkan sentimen The Fed masih akan agresif untuk menaikkan nilai suku bunga," ujar Revandra.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp14.913 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp14.908 per dolar AS hingga Rp14.938 per dolar AS.
Sementara itu kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Rabu melemah ke posisi Rp14.927 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp14.885 per dolar AS. (ant/prs)
Load more