"Untuk menangani kesehatan hanya 25,9 persen ini bukan tanda jelek kalau memang kesehatan menjadi baik dengan COVID-19 makin baik. Kita tidak berharap penanganan bidang kesehatan akan terealisasi semuanya," katanya.
Realisasi anggaran kesehatan utamanya untuk pembayaran klaim, insentif tenaga kesehatan (nakes) dan insentif perpajakan vaksin dan alat kesehatan serta penanganan COVID-19 melalui dana desa.
Selain itu juga untuk klaim pasien Rp20,9 triliun, insentif nakes Rp2,2 triliun, pengadaan vaksin Rp1,7 triliun, insentif perpajakan kesehatan Rp1,2 triliun dan dukungan APBD termasuk dana desa untuk penanganan COVID-19.
Sementara realisasi penguatan pemulihan ekonomi telah mencapai Rp51,3 triliun atau 28,7 persen dari pagu Rp178,32 triliun yang digunakan untuk program padat karya Rp8,1 triliun, infrastruktur dan konektivitas Rp5,4 triliun serta pariwisata dan ekonomi kreatif Rp1,9 triliun.
Berikutnya juga untuk ketahanan pangan Rp7,3 triliun, TIK Rp4,9 triliun, kawasan industri Rp0,7 triliun, dukungan UMKM berupa subsidi KUR dan IJP Rp14,6 triliun serta insentif perpajakan Rp8,3 triliun.
"Ini yang harus perlu dipacu lagi karena dengan alokasi Rp178 triliun kita berharap akan mampu bisa menggerakkan ekonomi kita," tegas Sri Mulyani.
Load more