Jakarta - Indonesia bakal menjadi tuan rumah penyelenggaraan ASEAN Valuers Association (AVA) atau asosiasi dan regulator penilai aset di negara-negara ASEAN. Kongres AVA ke-24 ini akan diadakan di Bali pada 22-24 November 2022.
Selain sebagai tuan rumah penyelenggara, lanjut Firmansyah, jabatan Presiden, Sekretaris Jenderal, dan Sekretariat Permanen AVA juga dipercayakan kepada Indonesia.
Untuk di Indonesia, AVA Indonesia merupakan gabungan dari Masyarakat Penilai Indonesia (MAPPI) dan Pusat Pembinaan Profesi Keuangan (P2PK) di bawah Kemenkeu.
Adapun topik pembahasan yang akan diangkat dalam kongres November 2022 mendatang lain adalah kerangka regulasi dan pengawasan untuk penilai (Regulatory and Supervisory Framework for Valuers); ESG pada penilaian bisnis (ESG on Business Valuation); penilaian dan manfaat pembangunan hijau (Valuation and Benefit of Green Development); dan definisi nilai sosial pada penilaian real estat (Defining Social Value on Real Estate Valuation).
Hari ini, AVA Indonesia juga mengadakan webinar Intellectual Property Valuation for Financing atau Penilaian Kekayaan Intelektual untuk Penjaminan. Menurut Firmansyah, selama ini kekayaan intelektual telah menjadi bagian dalam pembiayaan utang di negara-negara Barat.
Namun, hal tersebut masih belum berkembang secara umum di Asia. Menurut dia, salah satunya karena adanya risiko spesifik yang terkait dengan pembiayaan, situasi pasar pada saat ini, dan kurangnya dukungan dari regulator.
"Ini dimaksudkan untuk memberikan wawasan tentang tantangan yang harus dihadapi Penilai dalam menilai Kekayaan Intelektual dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang mempengaruhi Penilaian Kekayaan Intelektual tersebut," ucapnya.
Load more