Stok dan Distribusi BBM di Banda Aceh Mulai Pulih, BPH Migas Pastikan Segara Normal Sesuai Arahan Presiden
- Istimewa
Jakarta, tvOnenews.com - Stok dan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Banda Aceh mulai menunjukkan perbaikan seiring berjalannya proses pemulihan pascabanjir. Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan ketersediaan BBM jenis Pertalite, Pertamax, dan Solar di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dalam kondisi aman dan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) terus melakukan pengawasan terhadap pasokan dan penyaluran BBM di wilayah Banda Aceh. Langkah ini dilakukan untuk memastikan layanan energi tetap beroperasi, terutama bagi masyarakat di kawasan terdampak bencana.
Anggota Komite BPH Migas, Fathul Nugroho, menyampaikan bahwa pengawalan distribusi energi dilakukan secara intensif, khususnya untuk wilayah yang sempat terisolasi akibat banjir. Menurutnya, koordinasi lintas sektor menjadi kunci agar distribusi BBM dapat kembali berjalan normal.
“Kami pastikan Pemerintah Pusat hadir bersinergi dengan Pemerintah Aceh bahu membahu untuk terus mendistribusikan energi, khususnya untuk daerah-daerah terdampak bencana yang saat ini masih terisolir. Kami yakin dalam beberapa hari ke depan distribusi energi khusunya BBM dan LPG akan kembali normal sesuai arahan presiden RI dan Menteri ESDM ,” ujarnya, dikutip Sabtu (20/12/2025).
Fathul menambahkan bahwa sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Badan Usaha Penugasan berjalan dengan baik. Kerja sama tersebut difokuskan untuk menjaga keberlanjutan layanan energi sekaligus mendukung proses pemulihan pascabanjir di Aceh.
“Agar pelayanan energi tetap terjaga, sekaligus mendukung percepatan pemulihan kehidupan masyarakat Aceh pascabanjir,” ucapnya.
Kepala Dinas ESDM Provinsi Aceh, Taufiq, menyampaikan bahwa koordinasi selama masa tanggap darurat berjalan efektif. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dinilai mampu menjaga pasokan serta memperlancar distribusi BBM ke wilayah terdampak.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada BPH Migas dan Pertamina Patra Niaga atas dukungan dan respon yang cepat dalam mendistribusikan BBM. Sehingga antrian yang terjadi di beberapa SPBU dapat dengan cepat terurai. Kita berharap dukungan ini akan terus berlanjut,” ucapnya.
Sementara itu, warga Banda Aceh, Fakhrur Ramadan, mengungkapkan bahwa antrean kendaraan sempat terjadi saat banjir berlangsung. Namun saat ini, proses pengisian BBM di SPBU telah kembali lancar tanpa penumpukan.
Pada Rabu (17/12/2025), Fathul Nugroho bersama Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagut, Sunardi, juga menyalurkan bantuan kepada warga terdampak di Kabupaten Pidie Jaya. Bantuan tersebut difokuskan untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat selama masa darurat.
“Kami meminta kepada Pertamina, dalam hal ini diwakilkan oleh EGM (Executive General Manager) Pertamina Patra Niaga area Sumatera Bagian Utara Bapak Sunardi untuk membantu mendukung dapur umum. Saat ini kebutuhan yang mendesak adalah gas LPG dan kompor masak,” katanya ditemui di salah satu dapur umum di Pidie Jaya.
Fathul berharap bantuan tersebut dapat membantu meringankan beban warga terdampak sekaligus menjaga layanan energi dan kemanusiaan tetap berjalan. “Kami berharap bantuan yang disalurkan dapat membantu meringankan beban masyarakat dan mendukung pemulihan aktivitas warga yang terdampak bencana,” harapnya.
Sementara itu, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV. Dumatubun, menegaskan komitmen perusahaan dalam mendukung pemulihan wilayah terdampak bencana di Aceh.
"Pertamima Patra Niaga mengerahkan seluruh sumber daya yang ada, baik di dalam memberikan bantuan kebutuhan pokok maupun penyaluran energi ke wilayah terdampak. Berbagai moda distribusi dijalankan, baik melalui darat, laut dan udara untuk memastikan pasokan BBM dan LPG terpenuhi. Penggunaan moda transportasi seperti mobil tangki, kendaraan bak terbuka, kendaraan angkutan perahu, kapal laut, pesawat perintis, helikopter, hingga air tractor digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat dalam rangka pemulihan wilayah Aceh", tutup Roberth. (rpi)
Load more