Insentif Impor Mobil Listrik Dihentikan Tahun 2026, BYD Ungkap Dampaknya pada Industri
- Tim tvOnenews.com - Karina M Ramadhani
Jakarta, tvOnenews.com – Sektor industri electric vehicle (EV) berharap insentif untuk mobil listrik (battery electric vehicle/BEV) dari impor utuh atau completely built-up (CBU) dapat kembali diberlakukan tahun 2026.
Diketahui bahwa insentif impor mobil listrik CBU dari pemerintah akan segera berakhir pada tahun 2025 ini.
Menyikapi hal itu, Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, menyampaikan fasilitas tersebut sebenarnya sangat berperan besar dalam mendorong penjualan kendaraan listrik di Indonesia.
Pasalnya, keberlanjutan insentif nyatanya telah menjadi faktor penting untuk menjaga tren positif yang terjadi selama ini.
“Kami harus akui bahwa salah satu motor atas tren positif EV ini adalah insentif dan policy yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami berharap di tahun depan, khususnya dari sisi policy juga tetap diperpanjang supaya tren positif ini semakin panjang dan semakin banyak orang yang menggunakan EV dan sedikit banyak berkontribusi terhadap industri dan transisi energi,” kata Luther di Sentul, Bogor, Jawa Barat, dikutip Jumat (12/12/2025).
Luther juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa pertumbuhan mobil listrik tidak akan sekuat tahun ini jika tidak ada kesinambungan kebijakan unggulan tersebut.
Sebab menurutnya, kepastian regulasi sangat diperlukan agar pasar tetap berkembang.
“Kami masih berharap sebenarnya policy itu bisa diperpanjang, insentif EV. Bahkan sebetulnya, kalau berkaca pada negara-negara lain, insentif seperti ini, bila pertumbuhannya cukup baik, malah bisa dibikin satu pengembangan dan penambahan serta penyesuaian di sisi implementasi,” ujarnya menjelaskan.
Meski demikian, BYD Indonesia tetap berharap industri otomotif nasional dapat tumbuh stabil tahun depan.
Perusahaan saat ini mencatat pangsa pasar sekitar 15 hingga 16 persen di segmen kendaraan listrik.
“Tahun depan kami tetap optimistis. Khususnya memang kalau kita lihat tren di sisi EV dari 5 tahun ke belakang semakin eksponensial,” kata Luther.
Sebagai informasi, insentif impor mobil listrik CBU berupa pembebasan bea masuk dan PPnBM Ditanggung Pemerintah akan berakhir pada 31 Desember 2025.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebelumnya menegaskan bahwa kebijakan tersebut tidak akan diperpanjang.
Load more