AS dan Indonesia Bahas Progres Negosiasi Tarif, USTR: “Kami Ingin Kesepakatan Ini Selesai”
- Anadolu
Washington, tvOnenews.com – Upaya memperkuat hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Indonesia memasuki babak penting. Perwakilan Dagang Amerika Serikat (USTR) Jamieson Greer memastikan akan bertemu pejabat pemerintah Indonesia untuk membahas perkembangan negosiasi tarif yang tengah berjalan. Pertemuan itu dijadwalkan berlangsung Kamis waktu setempat dan disebut menjadi momen krusial dalam menyelesaikan pembicaraan bilateral yang telah berlangsung intens dalam beberapa bulan terakhir.
Kepastian itu disampaikan Greer dalam sebuah diskusi daring yang digelar Dewan Atlantik, lembaga kajian kebijakan internasional yang berbasis di Washington, Rabu waktu AS. Dalam forum tersebut, Greer memaparkan evaluasi setahun kebijakan perdagangan global di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump sekaligus menggarisbawahi pentingnya hubungan ekonomi AS dengan kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
“Saya akan berbicara dengan mitra kami di Indonesia besok pagi untuk membicarakan perkembangan negosiasi. Saya ingin melihat kesepakatan ini selesai,” ujar Greer. Ia menegaskan bahwa percepatan pembahasan menjadi kepentingan bersama, baik bagi AS maupun Indonesia, terutama dalam konteks memperluas pasar dan memperkuat rantai pasok regional.
Greer menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menyusul Malaysia dan Kamboja, dua negara Asia Tenggara yang lebih dulu meneken kesepakatan dagang dengan AS pada Oktober lalu di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN. “Saya ingin melihat Indonesia ada di posisi yang sama. Indonesia adalah pasar ekspor yang besar, dan ada banyak hal dari Indonesia yang kami inginkan,” kata Greer.
Pernyataan tersebut menegaskan bahwa Washington menempatkan Indonesia sebagai mitra strategis dalam kebijakan perdagangan kawasan. Dengan populasi besar, pertumbuhan ekonomi stabil, serta daya tarik pasar konsumen yang tinggi, Indonesia dipandang memiliki bargaining power yang kuat dalam negosiasi tarif maupun akses pasar.
Namun, Greer juga mengungkapkan bahwa pembahasan dengan pemerintah Indonesia terikat oleh kesepakatan kerahasiaan. Artinya, detail substansi negosiasi, termasuk daftar komoditas, struktur tarif, maupun skema pengurangan hambatan perdagangan, belum dapat dipublikasikan secara terbuka. Hal ini menjadi praktik umum dalam banyak pembicaraan dagang internasional untuk menjaga posisi tawar masing-masing pihak.
Load more