Wamendagri Minta Daerah Gali PAD Lewat Inovasi Tanpa Bebani Masyarakat, Akhmad Wiyagus: Gerakkan Ekonomi Lokal
- Kemendagri
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Akhmad Wiyagus meminta penguatan inovasi daerah sebagai strategi utama mendorong kemandirian fiskal dan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) tanpa membebani masyarakat.
Hal itu disampaikannya saat menghadiri Puncak Penganugerahan Innovative Government Award (IGA) 2025 di Kempinski Grand Ballroom Jakarta pada Rabu (10/12/2025).
Dalam sambutannya, Wamendagri menekankan inovasi merupakan amanat langsung Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, serta diperjelas melalui Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah.
Regulasi itu memberikan keleluasaan bagi pemerintah daerah untuk berkreasi dan menghadirkan solusi sesuai karakteristik dan potensi lokal masing-masing.
"Langkah tersebut (berinovasi) dapat menjadi pembangkit kinerja pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pelayanan, percepatan pembangunan dan meningkatkan daya saing daerah guna terwujudnya kesejahteraan masyarakat," ujar Wamendagri.
Dia menyoroti dinamika global yang kian kompetitif dan menuntut setiap negara, termasuk Indonesia, untuk terus memperkuat daya saing nasional.
Merujuk pada berbagai laporan internasional, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan kinerja kompetitifnya melalui penguatan ekosistem inovasi daerah yang lebih sistematis, terintegrasi, dan berkelanjutan.
Menurutnya, peningkatan daya saing tidak bisa mengandalkan kebijakan pusat semata. Daerah harus berani mencari formula baru dalam mengoptimalkan potensi ekonomi lokal, memperkuat kolaborasi lintas sektor, serta melakukan digitalisasi layanan publik.
Dirinya mencontohkan beberapa langkah strategis seperti optimalisasi pajak restoran, pajak alat berat, pajak air tanah, maupun pengelolaan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) secara lebih profesional.
"Daerah harus berani mencari terobosan baru yang sesuai dengan potensi wilaya masing-masing dengan begitu meski terjadi dinamika TKD (Transfer ke Daerah) roda pembangunan tetap berjalan dan kesejahteraan masyarakat dapat tetap meningkat. Inovasi yang ada diharapkan dapat mampu menggerakan perekonomian lokal sekaligus memperluas akses pasar internasional," jelasnya.
Sejalan dengan itu, Wamendagri juga mendorong replikasi inovasi antar daerah agar terobosan tidak berhenti pada satu wilayah tertentu saja, tetapi menjadi gerakan nasional. Dia menyoroti praktik baik seperti pembangunan jembatan dan sumur bor berkemajuan non-APBD di Kabupaten Sambas yang mengedepankan gotong-royong, kolaborasi masyarakat, dan efektivitas anggaran. Menurutnya, replikasi inovasi adalah kunci agar solusi tidak bersifat parsial. Dengan cara tersebut, ketahanan ekonomi semakin kuat dan pemerataan pembangunan dapat terwujud.Â
Load more