Tembus Rekor ATH Baru, IHSG Ditutup Perkasa Ditopang Sinyal Kuat Pemulihan Ekonomi Domestik
- tvOnenews.com/Rilo Pambudi
Jakarta, tvOnenews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan ini dengan kenaikan signifikan dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa baru.
IHSG ditutup naik 77,93 poin atau 0,90 persen dan berada di level 8.710,69. Sementara itu, indeks LQ45 yang berisi saham-saham unggulan turut menguat 7,80 poin atau 0,92 persen ke posisi 855,07.
Penguatan ini menjadi gambaran bahwa pasar masih yakin kondisi ekonomi dalam negeri tetap stabil.
Penutupan pada Senin (8/12/2025), juga sebagai respons positif investor terhadap sejumlah sentimen pendukung, baik dari sektor domestik maupun global.
Diketahui bahwa perdagangan berlangsung dalam tren positif sejak pembukaan hingga penutupan sesi kedua.
Pergerakan IHSG yang mengarah ke zona hijau ini sekaligus mempertegas optimisme pasar terhadap prospek ekonomi menjelang akhir tahun.
Menukil dari Antara News, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus (Nico), mengatakan penguatan tersebut didorong berbagai sentimen positif.
“IHSG menyentuh all time high (ATH) didukung oleh berbagai sentimen di berbagai emiten,” ujar Nico dalam kajian tertulis di Jakarta.
Ia menjelaskan, prospek ekonomi nasional tetap solid meskipun harus berhati-hati, terutama karena kebutuhan dukungan fiskal untuk memperbaiki kerusakan akibat bencana alam di Sumatra, yang menjadi salah satu yang terparah dalam lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Pelaku pasar juga menunggu rilis data ekonomi domestik, termasuk survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2025 serta data penjualan ritel Oktober 2025 yang akan dirilis dalam waktu dekat.
Dari global, perhatian utama tertuju pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 9–10 Desember 2025. Investor ingin mencermati arah kebijakan moneter terbaru bank sentral Amerika Serikat tersebut.
Menurut CME FedWatch, peluang penurunan suku bunga acuan The Fed mencapai 86,2 persen. Dot plot terbaru akan menjadi sorotan karena menjadi acuan investor dalam membaca arah suku bunga dan likuiditas global.
Pelaku pasar juga mewaspadai rilis data ekonomi dari China, termasuk perdagangan Desember 2025 serta laporan Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) yang akan dirilis pekan ini.
Load more