Rupiah Melemah Tipis di Awal Perdagangan, Dolar AS Menguat di Tengah Sentimen Pasar Global
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat dibuka melemah pada pembukaan perdagangan Kamis, 4 Desember 2025. Berdasarkan data Refinitiv, rupiah bergerak turun tipis sebesar 0,03 persen dan berada di level Rp16.620 per dolar AS pada awal sesi perdagangan.
Pada perdagangan sehari sebelumnya, rupiah masih berada pada posisi stagnan di level Rp16.615 per dolar AS. Pelemahan hari ini menandai koreksi lanjutan yang terjadi seiring perubahan sentimen pasar global dan penguatan dolar.
Sementara itu, indeks dolar Amerika Serikat (DXY), yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, terpantau menguat 0,10 persen ke posisi 98,950. Penguatan ini terjadi setelah sebelumnya indeks dolar menyentuh posisi terendah dalam sebulan saat perdagangan Rabu.
Pergerakan dolar menjadi salah satu indikator utama dalam menentukan arah nilai tukar mata uang di kawasan emerging markets, termasuk rupiah. Penguatan DXY menjadi sinyal bahwa investor global kembali mencari aset aman di tengah ketidakpastian pasar.
Sentimen Global Pengaruhi Pergerakan Rupiah
Pergerakan rupiah hari ini masih dipengaruhi dinamika ekonomi global, termasuk ekspektasi kebijakan baru Federal Reserve (The Fed). Pasar global saat ini menaruh perhatian pada kemungkinan penurunan suku bunga acuan yang diperkirakan diumumkan dalam waktu dekat.
Meskipun dolar AS sempat tertekan selama beberapa pekan terakhir akibat spekulasi pemangkasan suku bunga, pergerakannya kembali menguat pada awal pekan ini. Kondisi tersebut memberikan tekanan bagi rupiah maupun mata uang kawasan lainnya.
Di sisi lain, penguatan dolar juga didorong oleh data ekonomi Amerika Serikat yang masih menunjukkan ketahanan, terutama pada sektor tenaga kerja dan konsumsi domestik.
Tekanan Pasar Masih Berpotensi Berlanjut
Sejumlah analis menilai bahwa pelemahan rupiah hari ini masih dalam batas wajar dan belum menunjukkan arah pelemahan tajam. Namun, tekanan dari penguatan dolar dan volatilitas pasar global masih perlu dicermati.
Beberapa faktor eksternal yang diperkirakan memengaruhi nilai tukar rupiah dalam waktu dekat antara lain:
-
Keputusan suku bunga The Fed
-
Pergerakan harga minyak global
-
Aliran modal asing di pasar saham dan obligasi
-
Stabilitas geopolitik kawasan dan global
Selain faktor eksternal, perkembangan domestik seperti inflasi dan kondisi makroekonomi nasional juga berperan dalam menjaga stabilitas rupiah.
Rupiah Masih Mendapat Sentimen Positif
Meski dibuka melemah, rupiah masih mendapatkan dorongan sentimen positif dari tren pelemahan dolar AS di pasar global pada perdagangan sebelumnya. Hal ini membuat beberapa analis memperkirakan rupiah berpotensi bergerak stabil dalam jangka pendek, meskipun volatilitas tetap perlu diwaspadai.
Kendati demikian, pelaku pasar diharapkan mencermati perkembangan indikator ekonomi global dan regional untuk menentukan strategi perdagangan lebih lanjut.
Dengan kondisi pasar global yang masih dipenuhi ketidakpastian dan perubahan arah kebijakan bank sentral utama dunia, rupiah diprediksi bergerak dalam rentang terbatas pada perdagangan hari ini.
Perdagangan pada sesi selanjutnya akan menjadi penentu arah rupiah menuju akhir pekan, apakah mampu menguat dan kembali stabil, atau tetap berada dalam tekanan dolar AS yang terus menguat. (nsp)
Load more