UBS Lepas Saham Bumi Resources, Kepemilikan Turun ke 7,06 Persen
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com - Pergerakan saham emiten batu bara PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menjadi sorotan pasar modal setelah UBS Group AG melepas sebagian besar kepemilikan sahamnya. Bank investasi raksasa asal Swiss tersebut mencatatkan aksi divestasi besar melalui pelepasan 769,45 juta saham BUMI.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi divestasi tersebut dilakukan dan diselesaikan pada 20 November 2025. UBS Group AG menjual saham tersebut dengan harga pelaksanaan Rp228,994 per lembar saham.
Dari aksi penjualan itu, UBS mengantongi dana segar mencapai Rp176,2 miliar. Dengan pelepasan ini, porsi kepemilikan UBS di BUMI mengalami penurunan signifikan dibanding periode sebelumnya.
Aksi ini sekaligus menjadi langkah berbeda dibanding kebijakan UBS pada bulan sebelumnya. Pada September 2025, UBS Group AG justru menambah kepemilikan sahamnya di BUMI melalui pembelian 421 juta saham atau setara 0,11 persen dengan harga Rp119 per saham. Total transaksi pada saat itu mencapai Rp50 miliar.
Dalam keterangannya pada 1 Oktober 2025 lalu, manajemen perusahaan menyampaikan bahwa pembelian tersebut dilakukan sebagai bagian dari kegiatan lindung nilai derivatif bagi klien UBS. Namun, terlihat kini strategi investasi UBS berubah dengan adanya aksi jual dalam jumlah besar.
Sebagai akibat dari transaksi terbaru ini, porsi kepemilikan UBS Group AG di saham Bumi Resources kini menyusut menjadi 7,06 persen. Meski masih tercatat sebagai salah satu pemegang saham besar, aksi divestasi ini menjadi perhatian karena terjadi saat saham sektor batu bara menghadapi tekanan volatilitas dan sentimen global terkait transisi energi.
BUMI sendiri merupakan salah satu emiten batu bara terbesar di Indonesia yang dimiliki oleh dua kelompok besar bisnis nasional, grup Bakrie dan Salim. Perusahaan ini dikenal memiliki basis produksi besar dan kontrak pasar ekspor yang cukup kuat. Namun, saham BUMI dalam beberapa tahun terakhir kerap bergerak fluktuatif mengikuti harga komoditas batu bara global dan kebijakan energi transisi di berbagai negara.
Pelaku pasar kini memantau apakah langkah UBS akan diikuti investor institusi lain atau justru membuka peluang bagi investor baru untuk masuk. Kinerja saham BUMI dalam beberapa pekan mendatang diperkirakan akan bergantung pada respons pasar atas perubahan struktur kepemilikan ini serta arah fundamental batu bara ke depan.
Load more