Buka Homelife Indonesia Series 2025, Fahri Hamzah Ungkap Masalah Besar Pembangunan Rumah di RI
- Ist
Jakarta, tvOnenews.com - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI, Fahri Hamzah, baru saja resmi membuka rangkaian pameran internasional Homelife Indonesia Series 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, pada Rabu, 26 November 2025.
Acara ini akan berlangsung selama empat hari hingga 29 November 2025. Pameran tersebut menjadi ajang strategis bagi para pelaku industri untuk memperkenalkan produk unggulan dan memperluas jaringan bisnis.
Kegiatan tahunan ini kembali menarik perhatian karena menghimpun pelaku usaha dari berbagai sektor, mulai dari bahan bangunan, perlengkapan rumah, furnitur, peralatan elektronik, tekstil, hingga produk ibu dan anak. Dalam sambutannya, Fahri Hamzah menyoroti berbagai kendala yang masih dihadapi sektor perumahan di Indonesia.
“Masalah terbesar dalam pembangunan perumahan saat ini adalah harga tanah yang jauh lebih mahal daripada biaya membangun rumahnya. Ditambah lagi, proses perizinan yang panjang membuat pembangunan hunian menjadi lambat. Industri bahan bangunan kita juga masih menghadapi kendala harga dan ketersediaan material yang belum stabil," ujar Fahri Hamzah, dikutip Kamis (27/11/2025).
Ia menambahkan, pentingnya industri dalam negeri untuk mempelajari praktik negara lain. “Melalui Homelife Indonesia Series 2025, kita bisa melihat bagaimana China mampu membangun dan memproduksi barang dengan sangat cepat melalui sistem mass production dan manajemen industri yang efisien. Dari sini, kita bisa belajar bagaimana mempercepat pembangunan perumahan di Indonesia dengan memperbaiki proses, memperkuat industri bahan bangunan, dan meningkatkan kolaborasi," jelasnya.
Melalui ajang ini, peserta pameran dapat memperlihatkan inovasi dan meningkatkan daya saing di pasar nasional maupun internasional. Homelife Indonesia Series 2025 juga menjadi momentum penting bagi industri dalam negeri.
Hadirnya peserta lokal dengan teknologi terbaru menjadi bukti bahwa Indonesia terus memperkuat posisinya dalam rantai perdagangan global. Tahun ini, Homelife Indonesia Series menghadirkan enam pameran besar dalam satu lokasi, yakni Indonesia Homelife Expo, BDE – Building & Decoration Expo, DeFu – Decoration & Furniture Expo, AES – Appliance & Electronics Show, INTEX – International Textile Expo, dan ABC MOM – Asia Baby, Children & Maternity Expo.
Selain itu, pameran ini juga digelar bersamaan dengan JAVME – Jakarta Audio Video & Music Expo serta JPE – Jakarta Pet Expo, yang memperluas peluang kolaborasi dan pengalaman pengunjung.
“Saya berharap pameran ini menjadi ruang berbagi pengetahuan dan mendorong kerja sama untuk menyediakan perumahan yang lebih cepat dan lebih terjangkau bagi masyarakat," kata Fahri menutup sambutannya dengan harapan.
Beberapa tamu penting selain Wamen di antaranya adalah Dewan Pakar IKA ITT-STTT dan perwakilan dari Kementerian Perindustrian Elis Masitoh; Ketua Umum Affiliate Global Retailers Association (AGRA) Roy N. Mandey; serta Managing Director PT Meorient Exhibition International, Larissa Zhou.
Pada kesempatan yang sama, Elis Masitoh menyampaikan pandangan mengenai perkembangan industri tekstil nasional.
Ia menjelaskan bahwa sektor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) masih menjadi pilar penting perekonomian Indonesia dengan kontribusi pada penyerapan tenaga kerja, ekspor, dan pemenuhan kebutuhan sandang. Ia menegaskan bahwa struktur industri TPT sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir.
Meski sempat terdampak pandemi dan perlambatan global, Elis menyebut industri TPT tetap mencatat kinerja positif melalui kontribusi terhadap PDB, surplus perdagangan, dan kenaikan investasi.
Ia menekankan bahwa modernisasi mesin berbasis teknologi industri 4.0 seperti IoT, AI, Big Data, Machine Learning, Cloud Computing, hingga Robotics, menjadi kebutuhan mutlak.
“Kami menyambut baik penyelenggaraan International Textile Expo sebagai bagian dari Homelife Series 2025. Industri tekstil sangat dekat dengan kebutuhan homeliving, dan kami berharap pameran ini dapat memperluas wawasan pelaku industri TPT dalam negeri, membuka peluang kerja sama, dan memperkuat transfer teknologi. Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar, tetapi harus menjadi mitra bisnis dan bagian dari rantai produksi global," tuturnya.
Elis juga memberikan apresiasi kepada penyelenggara atas pelibatan IKA ITT-STTT, serta berharap kolaborasi ini meningkatkan kapasitas industri TPT di masa depan.
Sementara itu, Ketua AGRA Roy N. Mandey menekankan bahwa Homelife Indonesia Series 2025 tidak hanya membawa peluang investasi, tetapi juga membuka jalan bagi ekspor produk Indonesia.
“Pameran ini tidak hanya menjadi jalan masuk bagi investasi baru ke Indonesia, namun juga menjadi pintu penting untuk mendorong ekspor ke berbagai negara. Pertemuan langsung antara produsen internasional dan pelaku usaha nasional memberi peluang besar bagi produk Indonesia untuk mengakses pasar global. Homelife Indonesia Series adalah momentum strategis untuk memperkuat rantai perdagangan, meningkatkan kapasitas industri, dan memperluas jejaring bisnis Indonesia di tingkat internasional.”
Sebagai penyelenggara, Larissa Zhou lantas juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang mendukung acara tersebut. “Kami ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh mitra, asosiasi pendukung, pemerintah, exhibitor, serta para pengunjung yang telah menjadi bagian dari Homelife Indonesia Series 2025. Dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak inilah yang membuat acara ini berjalan dengan lancar dan memberikan nilai nyata bagi pelaku industri. Kami berharap pameran ini dapat terus menjadi platform yang memperkuat hubungan dagang dan membuka peluang bisnis baru di Indonesia.”
Rangkaian Acara dan Program Pendukung
Homelife Indonesia Series 2025 menghadirkan ribuan peserta dari berbagai negara serta tiga program pendukung utama. Business Matching Program menyediakan pertemuan terjadwal antara exhibitor dan buyer potensial.
VIP Networking Session mempertemukan pimpinan perusahaan, asosiasi, dan tamu VVIP dalam forum eksklusif. Selain itu, Program Kolaborasi dengan Asosiasi dan Komunitas Industri menjadi wadah diskusi dan kegiatan edukatif bagi pelaku sektor terkait.
Pameran Homelife Indonesia Series 2025 masih akan berlangsung hingga 29 November 2025 di JIEXPO Kemayoran.
Pelaksanaan Homelife Indonesia Series 2025 diharapkan tidak hanya memperkuat keterhubungan antar pelaku industri, tetapi juga membuka peluang transformasi yang lebih luas di sektor perdagangan, manufaktur, dan teknologi.
Dengan kolaborasi yang semakin erat, Indonesia berpeluang memperkuat posisinya sebagai pusat industri dan perdagangan di kawasan. (rpi)
Load more