Gibran Pamer QRIS Indonesia hingga Bicara Kripto di Pertemuan KTT G20 Afrika Selatan: Kerja Sama Itu Bukan Mendikte!
- YouTube/G20 South Africa
Jakarta, tvOnenews.com - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Afrika Selatan menjadi panggung bagi Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, untuk memamerkan perkembangan sistem pembayaran digital Indonesia.
Dalam forum tersebut, Gibran menyebut pemanfaatan QRIS sebagai contoh inklusi keuangan yang terus diperluas pemerintah. Komitmen RI terhadap teknologi finansial juga ia tekankan sebagai bagian dari upaya memperkuat akses ekonomi masyarakat.
Wapres RI menilai, transformasi digital bukan hanya mendorong efisiensi, tetapi juga membuka ruang partisipasi yang lebih merata. Ia menempatkan isu inklusi keuangan sebagai salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi yang setara.
Anak Presiden ke-7 RI Jokowi itu juga menggambarkan bahwa forum G20 bisa menjadi kesempatan memperkuat posisi negara berkembang, khususnya dalam menyuarakan kebutuhan pembiayaan dan pemanfaatan inovasi digital.
“Indonesia juga mendorong inklusi keuangan. Sistem pembayaran digital nasional kami, QRIS, menunjukkan bagaimana solusi digital yang sederhana dan berbiaya rendah dapat mendorong partisipasi dalam perekonomian dan meminimalkan ketimpangan,” ujar Gibran saat KTT G20 di Afrika Selatan, Sabtu (22/11).
Dalam sesi itu, Gibran menyampaikan apresiasi kepada Afrika Selatan sebagai tuan rumah KTT G20 pertama di benua Afrika.
Ia menilai penyelenggaraan ini menunjukkan meningkatnya peran negara-negara Global South dalam percaturan ekonomi dunia. Wapres menegaskan bahwa pertumbuhan global harus berjalan secara kuat, adil, dan inklusif.
Untuk mewujudkannya, diperlukan akses pembiayaan yang lebih terjangkau bagi negara-negara berkembang, termasuk melalui keringanan utang, blended finance, serta pendanaan transisi menuju ekonomi hijau.
Gibran menyampaikan, Indonesia telah mengalokasikan lebih dari separuh anggaran iklim nasional, sekitar USD 2,5 miliar per tahun, untuk mendukung UMKM hijau, program asuransi pertanian, hingga pengembangan infrastruktur tahan perubahan iklim.
Selain isu pendanaan, Gibran juga menyoroti kemunculan teknologi baru seperti aset kripto dan token digital. Ia menyebut inovasi ini menghadirkan peluang ekonomi, tetapi juga membawa risiko yang harus dikelola dengan baik.
Karena itu, Indonesia mengusulkan agar negara-negara G20 mulai membuka pembahasan mengenai kerja sama yang berfokus pada intelligence economy terkait perkembangan tersebut.
Load more