Ketum Kadin Soroti Fenomena Gelembung AI di Forum Bloomberg Africa Business Summit 2025, Anindya Bakrie: Harus Hati-Hati!
- Kadin Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, menyoroti pentingnya penguatan kerja sama Selatan-Selatan, serta kewaspadaan terhadap potensi gelembung teknologi kecerdasan buatan (AI).
Hal itu disampaikan Anindya Bakrie dalam sesi diskusi panel bertajuk “Making Global Business Work” pada ajang Bloomberg Africa Business Summit di Johannesburg Marriott, Selasa (18/11/2025) waktu setempat.
Dalam sesi tersebut, Ketum Kadin Indonesia yang akrab disapa Anin itu menyinggung perkembangan AI yang dinilainya menawarkan peluang sekaligus risiko yang harus diantisipasi.
“Dalam digitalisasi, terutama AI, kita perlu menjadi bagian dari perkembangan tersebut, namun juga
harus berhati-hati terhadap kemungkinan munculnya gelembung dari Barat seperti era dot-com tahun
2000,” kata Anin, dikutip Rabu (19/11/2025).
Anin melanjutkan bahwa baik insinyur maupun pengguna sebenarnya masih sulit memprediksi arah perkembangan teknologi tersebut.
“Saya percaya pada AI. Akan ada banyak pekerjaan yang hilang, tetapi juga tercipta pekerjaan baru. Kita perlu memanfaatkannya untuk meningkatkan produktivitas,” ujar Anin.
Lebih lanjut, Anin lantas menyoroti hubungan historis Indonesia-Afrika yang telah terbangun sejak Konferensi Asia Afrika 1955. Menurutnya, potensi kolaborasi ekonomi kedua kawasan masih sangat besar.
“Saya ingin berbagi sedikit mengenai hubungan kita dengan Afrika. Sejak 1955, kita percaya pada kolaborasi Selatan-Selatan. Sekitar sebulan lalu Presiden Afrika Selatan (Matamela Cyril Ramaphosa) berkunjung ke Indonesia. Kami berdiskusi dengan baik, tetapi saya pikir basis hubungan kita masih rendah,” ucap Anin.
Disebutkan Anin, ekonomi Indonesia bernilai 1,3 triliun dolar AS dan Afrika Selatan sekitar setengah triliun dolar AS, tetapi perdagangan kedua negara baru mencapai 2,5 miliar dolar AS.
Lebih jauh, transisi Indonesia menuju industrialisasi hijau lanjut Anin membuka kesempatan kerja sama baru, termasuk di bidang mineral kritis, asalkan nilai tambah tetap diciptakan di kawasan masingmasing.
“Kita tidak keberatan bekerja sama dengan Timur maupun Barat, tetapi nilai tambahnya harus tetap ada,” tegas Anin.
“Kami optimistis terhadap Afrika. Kolaborasi Selatan-Selatan sangat kuat dan perlu diperkuat demi
pertumbuhan bersama yang lebih berkelanjutan dan cerdas,” tutup Anin.
Load more