Mengejutkan! Saham Grup Bakrie Meledak Ratusan Persen Sepanjang 2025, Investor Berebut Meski Banyak Masih di Harga Gocap
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Pasar modal Tanah Air kembali diguncang kejutan besar sepanjang 2025. Saham-saham Grup Bakrie, yang pernah menjadi legenda sekaligus simbol kejatuhan pasar pada 2008, kini justru kembali meroket. Lonjakan harga yang terjadi pada hampir seluruh emiten grup tersebut membuat investor bertanya-tanya: apakah ini kebangkitan baru konglomerasi lawas asal Lampung itu?
Sebagai pengingat, pada 2008 tujuh saham Grup Bakrie yang dijuluki “Seven Samurai” sempat menjadi motor penggerak IHSG sebelum tersandung krisis utang global. Repo saham untuk menutupi ganti rugi lumpur Lapindo ikut menyeret harga anjlok hingga belum pulih seperti posisi sebelum krisis. Emiten legendaris itu antara lain: BUMI, ENRG, DEWA, BRMS, BNBR, ELTY, dan BTEL.
Hampir dua dekade kemudian, peta bisnis Bakrie berubah. Barisan emiten barunya kini mencakup ALII, VIVA, MDIA, UNSP, VKTR hingga JGLE. Meski BTEL telah delisting, kinerja harga saham grup ini justru menanjak agresif sepanjang tahun kalender (ytd).
Melonjak Ratusan Persen, Kapitalisasi Melesat Meski Kinerja Fundamental Campuran
Lonjakan harga paling menonjol terjadi pada BUMI, saham batu bara andalan Bakrie. Dalam perdagangan kemarin, BUMI terbang 16,67%, dan secara year-to-date telah memberikan capital gain 82,11%. Ironisnya, pertumbuhan harga terjadi di tengah penurunan kinerja keuangan BUMI sebesar 76,1% yoy per September 2025.
Entitas anak, BRMS, juga tak kalah panas. Saham tambang emas dan mineral itu naik 2,55% kemarin, namun secara ytd telah menorehkan lonjakan spektakuler 150%. BRMS kini juga memiliki dukungan raksasa baru: kemitraan strategis dengan Salim Group.
Emiten tambang migas ENRG pun mencatat kenaikan luar biasa. Ditutup di Rp910, saham ini sudah melonjak 276% ytd, menjadi salah satu saham paling agresif di sektor energi.
Deretan emiten Bakrie lain juga mencetak capital gain jumbo:
-
DEWA: 264,41%
-
BNBR: 56,25%
-
ELTY: 118,18%
-
ALII: 81,94%
-
VIVA: 357,14%
-
UNSP: 109,68%
-
VKTR: 228,68%
-
MDIA: 218,18%
Di sisi lain, sebagian saham grup ini masih berstatus Full Call Auction (FCA) dan diperdagangkan di bawah Rp50 seperti VIVA, MDIA, ELTY, dan BNBR. Meski begitu, minat investor retail dan asing tetap tinggi.
Load more