Subroto Award Jadi Apresiasi Tertinggi Sektor Energi Nasional
- ESDM
Jakarta, tvOnenews.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan penghargaan kepada pemerintah daerah, badan usaha, dan individu yang dinilai berkontribusi signifikan dalam pengelolaan energi dan sumber daya mineral.
Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Malam Penganugerahan Subroto 2025, yang digelar dalam rangka Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-80, di Jakarta, Jumat (24/10).
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas kerja keras dan kolaborasi dalam mendukung pembangunan energi nasional di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
"Semua itu tidak bisa kita capai kalau tanpa bantuan Bapak-Ibu pengusaha. Jadi, saya harus menyampaikan dari lubuk hati yang terdalam, terima kasih atas kontribusi Bapak Ibu," ujar Bahlil, dikutip Selasa (28/10/2025).
Dalam laporannya, Bahlil menyoroti pencapaian sektor hulu migas yang berhasil memenuhi target lifting minyak bumi sebesar 605 ribu barel per hari (bph) sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ia menjelaskan, capaian ini merupakan hasil sinergi antara pemerintah dan pelaku industri, serta didukung oleh kebijakan baru yang memberikan fleksibilitas dalam kontrak bagi hasil.
Selain itu, Kementerian ESDM juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memperbaiki tata kelola sumur-sumur minyak masyarakat. Saat ini, sekitar 45 ribu sumur akan dikelola melalui pola kemitraan dengan UMKM, koperasi, dan BUMD.
"Agar mereka bisa mengelola, tapi dengan syarat, lingkungan harus bagus, keselamatan kerja harus bagus. Dan KKKS harus membeli dengan harga ICP 80%. Dengan demikian, rakyat bisa melakukan pekerjaan yang baik. Tanpa harus dibarengi dengan rasa takut," ujar Bahlil.
Dari sisi ketenagalistrikan, pemerintah menugaskan PT PLN (Persero) untuk mempercepat perluasan akses listrik nasional melalui program Listrik Desa dan Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL). Targetnya, 5.700 desa dan 4.400 dusun yang belum menikmati listrik dapat segera teraliri. Kedua program ini, sebut Bahlil, adalah program pro rakyat, bentuk keadilan sosial, yang juga dapat memberi harapan baru bagi bangsa.
"Siapa tahu, anak-anak desa-desa ini suatu saat. Mereka yang akan menjadi Presiden Republik Indonesia. Kita tidak pernah tahu. Hidup, tidak ada yang tahu. Jadi, saya pikir, masa 80 tahun Indonesia merdeka masih ada desa yang belum ada listrik. Inilah program-program pro-kerakyatan yang Bapak Presiden harapkan terus kepada kita," tuturnya.
Load more