Menohok! Purbaya Sebut Pertamina Malas-malasan Bangun Kilang Minyak, Beri Ancaman: Potong Uangnya atau Ganti Saja Dirutnya!
- DPR RI
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa tanpa ragu menyebut Pertamina malas-malasan untuk membangun kilang baru.
Hal itu disampaikan Menkeu Purbaya di Komisi XI DPR RI saat menyoroti tingginya ketergantungan Indonesia terhadap impor energi.
Menurutnya, salah satu penyebab utama persoalan ini adalah mandeknya pembangunan kilang minyak baru di dalam negeri selama puluhan tahun.
Purbaya menegaskan bahwa kondisi tersebut sangat merugikan negara. Sebab, meski kebutuhan energi nasional terus meningkat, Indonesia justru harus menutup celah pasokan dengan impor bahan bakar dari luar negeri, terutama Singapura.
“Sejak krisis sampai sekarang nggak pernah bangun kilang baru. Saya pernah tekan mereka (Pertamina) tahun 2018 untuk bangun kilang. Mereka janji mereka akan bangun 7 kilang baru dalam waktu 5 tahun," ujar Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (30/9/2025).
"Sampai sekarang kan nggak ada satupun. Jadi bapak tolong kontrol mereka juga. Dari saya kontrol, dari bapak-bapak juga kontrol. Karena kita (RI) rugi besar,” sambungnya.
Purbaya menambahkan, akibat minimnya kilang, impor solar dan diesel dari Singapura bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Dampaknya, beban subsidi energi di APBN terus melonjak dari tahun ke tahun.
“Sudah berapa tahun sudah puluhan tahun kan kita pernah bangun kilang baru gak? Jadi Bapak-Ibu kalau ketemu Danantara lagi minta untuk bangun kilang baru karena kita impor dari Singapura,” ucapnya.
Menkeu bergaya 'koboi' ini menilai Indonesia bukan tidak mampu membangun kilang, melainkan karena Pertamina dinilai tidak serius.
Purbaya mengaku sudah memberi tawaran kepada BUMN migas tersebut. Jika tidak mau, pemerintah akan membuka peluang investasi bagi pihak lain, termasuk dari China.
Menurutnya, Pertamina sebenarnya berencana membangun 7 kilang baru, namun hingga kini tak satu pun yang terealisasi.
“Jadi kilang itu bukan tidak bisa bikin, cuma Pertamina malas-malasan aja. Saya pernah kasih tawaran ke mereka, kalau tidak bisa bikin ini ada investor dari China mau bangun kilang, Anda perlu beli selama 30 tahun, setelah itu kilangnya gratis."
"Pertamina keberatan bilang kami keberatan karena sudah overcapacity. Saya bingung kenapa, karena sudah mau bikin 7 kilang baru, tapi sampai sekarang satu pun nggak jadi,” jelasnya.
Purbaya menegaskan, impor BBM yang masif, terutama dari Singapura, telah menyebabkan kerugian besar bagi negara. Ia menambahkan, perannya sebagai Menkeu tidak hanya sekadar menyetujui pembayaran subsidi.
“Saya bukan hanya menyuruh bayar subsidi saja. Saya akan masuk, mengawasi, dan memastikan mereka menjalankan proyek-proyek yang diusulkan untuk efisiensi dan pengurangan impor. Jika tidak, kita potong alokasi dananya. Saya kan pengawas, saya ganti saja dirutnya. Itu bentuk timbal baliknya,” tegas Purbaya.
Pemerintah Presiden Prabowo Subianto sendiri sudah menyiapkan rencana pembangunan kilang dan tangki penyimpanan minyak (oil storage) di berbagai daerah.
Tercatat ada 18 proyek yang tersebar dari Aceh hingga Papua dengan total investasi Rp232 triliun.
Proyek tersebut mencakup pembangunan kilang senilai Rp160 triliun dengan serapan tenaga kerja 44.000 orang, serta proyek tangki minyak senilai Rp72 triliun yang membuka 6.960 lapangan kerja baru.
Lokasi pembangunan tersebar di 18 wilayah, termasuk Lhokseumawe, Natuna, Cilegon, Surabaya, Makassar, hingga Fakfak. Seluruh proyek nantinya akan berada di bawah koordinasi Danantara. (rpi)
Load more