Anindya Bakrie: Climate Catalytic Fund IOM-Kadin Jadi Tonggak Indonesia Pimpin Dekarbonisasi Global
- Kadin Indonesia
Jakarta, tvOnenews.com — Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie, menegaskan bahwa peluncuran Climate Catalytic Fund hasil kolaborasi International Organization for Migration (IOM) dan Kadin merupakan langkah strategis yang akan menentukan posisi Indonesia dalam peta global dekarbonisasi dan elektrifikasi.
“Visi kemitraan strategis dan komitmen bersama dalam membentukan fund IOM-Kadin ini sangat penting. Kenapa? Karena ini bisa menyatukan banyak makhluk kepentingan dan berkomitmen bersama menuju kepada pencegahan perubahan iklim,” kata Anindya dalam keterangan video di Menara Kadin, Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).
Ia menegaskan bahwa Indonesia memiliki keunggulan komparatif yang besar dalam agenda transisi energi dan pengendalian iklim.
“Untuk Indonesia, banyak sekali manfaat-manfaatnya. Karena kita selalu bilang, di bawah tanah kita punya mineral kritis. Di atas tanah kita punya potensi energi terbarukan yang luar biasa,” ujarnya.
Anindya menekankan bahwa hilirisasi dan industrialisasi nasional harus berjalan beriringan dengan upaya menjaga keanekaragaman hayati.
“Dalam melakukan hilirisasi atau industrialisasi itu kita menjaga biodiversitas yang begitu banyak di Indonesia yang bisa menjadi tentunya carbon catcher sampai kepada tentunya carbon market,” tegasnya.
Menurutnya, keberadaan Climate Catalytic Fund berperan vital sebagai motor awal implementasi nyata.
“Bagus sekali ada Climate Catalytic Fund ini untuk bisa menjadi suatu pendanaan untuk memulai implementasi ini semua. Karena yang paling penting adalah yang memulai,” kata dia.
Anindya mengingatkan, Kadin sebagai wadah dunia usaha memiliki kekuatan untuk menggerakkan seluruh sektor usaha dalam mendukung visi besar Indonesia Incorporated.
“Di bawah Kadin, berdasarkan UU No 1 Tahun 1987, bukan saja swasta, tapi juga BUMN, tapi juga perusahaan-perusahaan kecil seperti UMKM, maupun Koperasi. Nah, di sini bisa menggerakkan semua dalam visi Pak Presiden Indonesia Incorporated,” ucapnya.
Lebih jauh, ia menyebut inisiatif ini harus diposisikan sebagai impact fund yang memberi manfaat nyata, sekaligus mengawal pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).
“Yang terakhir dibicarakan di PBB, yang paling penting adalah bagaimana dengan impact fund ini, kita juga bersama-sama menjaga dan mengawal target-target kita di Sustainable Development Goals, sembari juga menjaga intinya tadi perubahan iklim tidak melebihi daripada ini, sewajarnya, dan yang terakhir, membuat Indonesia menjadi pemimpin dalam dekarbonisasi dan elektrifikasi,” pungkasnya. (agr/rpi)
Load more