Mendagri Tito Desak Pemda Stabilkan Harga Pangan untuk Jaga Inflasi, Beras Jadi Fokusnya
- Kemendagri
Jakarta, tvOnenews.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mendesak seluruh pemerintah daerah (Pemda) fokus menjaga stabilitas harga pangan sebagai langkah penting mengendalikan inflasi.
Upaya ini, kata Tito, diharapkan mampu menahan angka inflasi agar tidak melampaui 3,5 persen.
Tito menyampaikan instruksi itu dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Harga Beras di 214 daerah yang turut dihadiri Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Kepala Bulog Mayjen TNI (Purn) Ahmad Rizal Ramdhani, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi, serta jajaran pejabat daerah.
“Kalau harga pangan terjangkau, inflasi akan turun,” kata Tito di Jakarta, dikutip Jumat (5/9/2025).
Tito memaparkan, inflasi tahunan dari Agustus 2024 hingga Agustus 2025 tercatat sebesar 2,31 persen.
Bahkan, pada periode Juli hingga Agustus 2025 terjadi deflasi sebesar -0,08 persen.
Meski menunjukkan tren positif, pengendalian harga tetap harus dilakukan secara konsisten.
Untuk menstabilkan harga beras, Mendagri meminta kepala daerah rutin menggelar operasi pasar minimal dua kali dalam sebulan.
Operasi ini dilakukan melalui penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang bersumber dari Cadangan Beras Pemerintah (CBP) milik Bulog.
Program distribusi beras SPHP periode Juli–Desember 2025 ditargetkan mencapai 1,3 juta ton. Harga ditetapkan berdasarkan zonasi wilayah, yakni Rp12.500 per kilogram untuk Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, dan NTB; Rp13.100 per kilogram untuk Sumatera, NTT, dan Kalimantan; serta Rp13.500 per kilogram untuk Maluku dan Papua.
Tito menekankan supaya beras SPHP diprioritaskan untuk masyarakat miskin, khususnya di 214 daerah yang masih mencatat kenaikan harga beras.
Oleh karena itu, Pemda didorong segera berkoordinasi dengan Bulog menggunakan skema kontinjensi, di mana pembayaran dilakukan setelah beras terjual ke masyarakat.
“Kalau bisa, beras SPHP ini ditujukan untuk rakyat miskin. Ini bisa menjadi pendingin bagi daerah yang masih panas karena demonstrasi kemarin,” ujarnya.
Mendagri menambahkan, upaya distribusi beras SPHP telah memberikan dampak positif. Pada minggu keempat Agustus, harga beras turun di 58 kabupaten/kota.
Meski demikian, Tito tetap mengingatkan Pemda agar tidak lengah terhadap komoditas pangan lain yang masih menunjukkan harga tinggi, terutama cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih. (ant/rpi)
Load more