IHSG Tembus 8.000, Sentimen Pidato Prabowo atau Fundamental Ekonomi yang Jadi Pemicu?
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor baru dengan menembus level psikologis 8.000 pada Jumat (15/8/2025) pukul 10.29 WIB. Indeks naik 80,71 poin atau 1,02% ke level 8.011,96.
Momen bersejarah ini terjadi bertepatan dengan pidato Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR serta Sidang Bersama DPR dan DPD. Di pasar, sebanyak 283 saham menguat, 327 melemah, dan 344 stagnan, dengan nilai transaksi mencapai Rp 20,25 triliun dari 27,11 miliar lembar saham dalam 876.900 kali transaksi.
Faktor Fundamental Perusahaan
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menilai lonjakan IHSG mencerminkan kinerja fundamental perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menariknya, penguatan tidak hanya ditopang oleh emiten besar yang masuk indeks LQ45, tetapi juga oleh perusahaan papan tengah yang mencatatkan kinerja kuat.
“Bukan saja menggambarkan kinerja dan fundamental perusahaan besar, tapi yang kuat di situ justru kinerja perusahaan di papan tengah,” kata Mahendra di Jakarta, Kamis (15/8/2025).
Sentimen Ekonomi Makro dan Global
Selain faktor fundamental, Mahendra menambahkan, pasar juga merespons positif perkembangan ekonomi makro dan situasi global yang dinilai mulai memberikan kepastian. Meski belum sepenuhnya stabil, kondisi saat ini lebih baik dibandingkan tiga hingga empat bulan sebelumnya, ketika kekhawatiran pasar masih tinggi.
“Sudah memberikan sedikit lebih kepastian… paling tidak lebih baik daripada sebelumnya,” tambah Mahendra.
Faktor Lain yang Berpotensi Memicu
Selain komentar OJK, ada sejumlah faktor lain yang bisa menjadi penyebab IHSG menembus 8.000:
-
Sentimen politik positif pasca-pidato Presiden Prabowo yang menegaskan arah kebijakan ekonomi dan reformasi BUMN.
-
Kinerja emiten teknologi seperti GOTO yang mencatat EBITDA tertinggi sepanjang sejarah, memberi optimisme pada sektor digital.
-
Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang meredakan tekanan biaya impor.
-
Aliran dana asing masuk ke pasar modal Indonesia seiring tren penurunan suku bunga global.
Jalan Panjang IHSG ke Level Selanjutnya
Meski berhasil menembus 8.000, analis pasar menilai pergerakan IHSG ke depan tetap akan dipengaruhi dinamika global seperti kebijakan suku bunga The Fed, harga komoditas, hingga tensi geopolitik. Investor diimbau tetap mencermati rilis data ekonomi dan laporan keuangan emiten.
Load more