Tarif AS Mulai Berlaku Besok, Mendag Yakin Ekspor Indonesia Tetap Melejit
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews
Jakarta, tvOnenews.com – Meski tarif impor Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia akan mulai diberlakukan pada Kamis (7/8/2025), Menteri Perdagangan, Budi Santoso, tetap optimistis kinerja ekspor Tanah Air akan meningkat.
“Seharusnya lebih meningkat, ya artinya hitung-hitungannya lebih meningkat. Makanya kita bagaimana memanfaatkan utilisasi itu secara optimal ya. Kita mendorong bersama-sama pelaku usaha supaya memanfaatkan kesempatan ini,” ujar Budi di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
Keyakinan tersebut didasarkan pada tren positif ekspor Indonesia yang, menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), naik 7,7 persen sepanjang Januari–Juni 2025. Negara tujuan utama ekspor masih didominasi oleh China, AS, dan India.
Budi juga menyoroti surplus perdagangan Indonesia-AS yang mencapai US$9,9 miliar atau setara Rp162,08 triliun (dengan kurs Rp16.372 per dolar AS). Ini menunjukkan bahwa pasar AS masih sangat potensial untuk terus digarap, meski diterpa hambatan tarif.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa tarif impor yang dikenakan AS terhadap Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan negara pesaing seperti China, Vietnam, dan India. Bahkan, tarif Indonesia sejajar dengan negara ASEAN seperti Malaysia, Thailand, dan Filipina.
“Ya kita optimis ya. Kalau pasar Amerika terus tetap bergairah, berarti kita semakin mudah masuk ke sana. Karena kita, kita bersaingnya, start-nya itu tidak mulai dari nol. Kita selangkah lebih maju dibanding negara yang lain,” jelas Budi.
Ia menegaskan, meski kebijakan tarif Trump mulai berdampak, pemerintah tetap mematok target pertumbuhan ekspor sebesar 7,1 persen pada 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
Namun, ia juga mengakui bahwa surplus neraca perdagangan Semester I 2025 sebesar US$19,48 miliar dan surplus US$4,10 miliar pada Juni 2025 merupakan capaian sebelum kebijakan tarif diberlakukan.
Budi menambahkan, rampungnya perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) juga akan menjadi katalis positif untuk ekspor Indonesia. Akses pasar ke 27 negara Uni Eropa diprediksi mampu mendorong surplus ekspor lebih lanjut. (agr/iwh)
Load more