Diterjang Banjir hingga Insiden Keselamatan di Tambang Batu Bara, Operasional Buma (DOID) Jeblok: Rugi Naik dan Pendapatan Rontok
- Buma International
Jakarta, tvOnenews.com - Perusahaan jasa pertambangan batu bara PT Buma International Group Tbk (DOID) melaporkan penurunan kinerja operasional signifikan pada kuartal kedua tahun 2025.
Berdasarkan laporan informasi dan fakta material yang dirilis pada 26 Juni 2025, penurunan ini dipicu oleh tiga faktor utama.
Manajemen Buma menyampaikan bahwa cuaca ekstrem di lokasi tambang, insiden keselamatan yang melibatkan pihak ketiga, hingga penurunan aktivitas operasional (ramp-down) oleh klien telah mengganggu aktivitas operasional Buma.
Kondisi ini menyebabkan penundaan pengangkutan material dan akses terbatas ke area penambangan, yang berdampak langsung pada produktivitas.
Menurut laporan, curah hujan yang tidak biasa pada musim ini telah memperparah situasi, terutama di wilayah operasional utama perusahaan.
"Kuartal ini terdampak secara signifikan oleh curah hujan ekstrem di lokasi-lokasi tambang utama di Indonesia dan Australia, disertai dengan penghentian operasional berkepanjangan yang dipicu oleh insiden keselamatan dari pihak lain, serta penurunan aktivitas operasional (Ramp-Down) di beberapa lokasi," tulis Corporate Communication Buma di keterbukaan informasi, Sabtu (28/6/2025).
"Di Australia, jumlah hari hujan (rain days) melonjak 47% year-on-year (YoY), sementara di salah satu lokasi tambang utama Indonesia, durasi hujan meningkat 59%, menyebabkan banjir di area 2 tambang (pit flooding) dan gangguan akses yang signifikan," sambungnya.
Selain cuaca, insiden keselamatan yang melibatkan pihak ketiga juga turut mempengaruhi kinerja perusahaan.
Meskipun insiden ini tidak disebabkan oleh kelalaian internal Buma, tetapi dampaknya signifikan terhadap kelancaran operasional.
Buma mengatakan bahwa saat ini investigasi sedang dilakukan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keselamatan dan mencegah kejadian serupa di masa depan.
"Insiden keselamatan dari pihak lain juga menyebabkan penghentian operasional selama 27 hari di dua lokasi pertambangan utama. Di saat yang sama, penurunan aktivitas operasional oleh klien di Indonesia dan Australia juga berkontribusi terhadap penurunan volume produksi secara keseluruhan," lanjutnya.
Faktor ketiga yang mempengaruhi kinerja adalah permintaan ramp-down dari klien utama Buma.
Penurunan aktivitas operasional tambang batu bara ini disebut sebagai bagian dari strategi klien untuk menyesuaikan produksi dengan kondisi pasar global yang fluktuatif, khususnya dalam harga komoditas tambang.
Load more