Bukan Hanya Bank Woori, Bank KB Bukopin Juga Ikut Disuntik Pemiliknya Asal Korea Rp3 Triliun
- KB Bukopin
Jakarta, tvOnenews.com - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) baru saja menerima suntikan modal jumbo sebesar Rp3 triliun melalui pinjaman subordinasi perpetual (tanpa jangka waktu) dari pemegang saham pengendalinya, Kookmin Bank Co. Ltd. (KBHQ) asal Korea Selatan.
Penandatanganan perjanjian dan pencairan dana dilakukan pada Kamis, 26 Juni 2025, sebagaimana diumumkan dalam laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pinjaman subordinasi ini akan didaftarkan sebagai instrumen modal inti tambahan (additional tier-1 capital) pada posisi Juni 2025 kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Tujuannya tidak lain adalah untuk memperkuat struktur permodalan perseroan guna mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Kookmin Bank diketahui menguasai 66,88% saham BBKP. Melalui kucuran modal besar ini, Kookmin seolah ingin menegaskan komitmennya dalam mendukung anak usahanya di Indonesia.
"Kegiatan usaha dan operasional Perseroan tetap berjalan dengan normal seperti biasa," kata Wakil Direktur Utama KB Bank Robby Mondong dalam keterangannya terkait dampak atas transaksi tersebut.
Sebagai informasi, Bank KB Bukopin yang sebelumnya dikenal sebagai Bank Umum Koperasi Indonesia (Bukopin) sejak berdiri pada 1970, telah menjadi bagian dari KB Financial Group.
Selain perbankan konvensional, bank ini juga mengoperasikan unit usaha syariah melalui PT Bank Syariah Bukopin dan layanan pembiayaan melalui PT Bukopin Finance.
Transaksi kucuran modal ini bisa jadi juga sebagai upaya upaya berkelanjutan KB Bukopin untuk memperbaiki kinerja keuangan setelah menghadapi tantangan, termasuk kerugian sebesar Rp6,05 triliun pada 2023 dan penurunan aset menjadi Rp84,3 triliun pada periode yang sama.
BWS Juga Baru Dikucur Kredit Jumbo dari Korea
- Bank Woori Saudara (BWS)
Selain Bukopin, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) juga mendapat injeksi dana baru dari induknya yang juga berasal dari Korea Selatan.
Tak main-main, kredit dari Woori Bank selaku induk usahanya asal Korea Selatan tersebut nilainya mencapai 500 juta dolar AS atau sekitar Rp8,104 triliun (Kurs 1 dolar AS = Rp16.208).
Direktur PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA), Wuryanto dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI, mengungkapkan bahwa kesepakatan Fasilitas Pinjaman Jangka Panjang tersebut telah ditandatangani pada 25 Juni 2025.
"Perseroan dan Woori Bank telah menyepakati pemberian fasilitas pinjaman jangka panjang dengan keseluruhan nilai pokok tidak melebihi 500 juta dolar AS, yang akan digunakan sebagai kegiatan usaha utama Perseroan sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan," jelas Wuryanto, Kamis (26/6/2025).
Lebih lanjut dijelaskan, fasilitas pinjaman jangka panjang tersebut tidak dijamin oleh harta kekayaan Perseroan, baik berupa benda tetap atau pun benda bergerak milik PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA).
"Fasilitas pinjaman jangka panjang ini akan memberikan dampak positif untuk memperkuat struktur keuangan Perseroan dalam rangka mendukung strategi pertumbuhan bisnis jangka panjang," kata Wuryanto.
Kredit jumbo ini dikucurkan tak lama setelah laporan dari Woori Bank (WBK) yang mengungkap bahwa ada dugaan skandal keuangan di BWS yang melibatkan nilai transaksi yang mencapai US$78,5 juta atau sekitar Rp1,28 triliun.
Berdasarkan informasi yang diungkap WBK, kasus ini bermula dari pengajuan surat kredit atau letter of credit ke SDRA yang menggunakan skema penjaminan pembayaran ekspor. (rpi/hsb)
Load more