SKSG UI Gelar Diskusi Tren Properti 2025: Sektor Logistik dan Pergudangan Pemacu Pertumbuhan
- Bajo Winarno
Jakarta, tvOnenews.com-Di tengah ancaman ketidakpastian ekonomi global sektor properti di Indonesia, khususnya di Jakarta dan sekitarnya masih mengalami pertumbuhan positif di semua segmen strategis. Laporan terbaru Jones Lang LaSalle, subsektor seperti perkantoran, ritel, logistik, perumahan tapak dan pergudangan tetap stabil, menandakan sektor properti semakin kokoh pondasi industri-nya dan bisa lebih imun dari gonjang ganjing ekonomi domestik dan global.
Sektor logistik dan pergudangan menjadi pemacu pertumbuhan di triwulan pertama. Tingkat hunian Gudang modern meningkat dari 87 persen menjadi 90 persen. Farazia Basarah, Cauntry Head & Head of Logistics & Industrial JLL menyatakan trend perusahaan perusahaan Tiongkok, terutama di sector kendaraan listrik (ev), elektronik, barang konsumen bergerak cepat (FMCG) daan paralatan rumah tangga jadi pneyewa Utama.
"Sekitar 58 persen investasi asing memang masuk ke sektor manufaktur. Terutama ekonomi berbasis teknologi dan digital kita masih yang terbesar secara regional," ujar Farazia Basarah dalam seminar bertajuk “JLL Goes to Campus: Shaping a Brighter Future of Indonesia Real Estate,” Selasa (24/06), di Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia, Depok.
Seminar juga sekaligus peringatan 23 tahun Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Dies Natalis ke-9 Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia, serta ulang tahun ke-45 kiprah Jones Lang LaSalle (JLL).
Sementara, Prof. Dr. Drs. Suprianta, M.T, Plt. Direktur SKSG UI menyatakan sektor properti dan pengembangan kota saat ini berada dalam persimpangan, di satu sisi dituntut untuk tumbuh dan menjawab kebutuhan masyarakat akan perumahan, tapi di sisi lain harus tetap inklusif, berkelanjutan, dan responsif terhadap dinamika sosial, ekonomi, dan lingkungan. Akibatnya, para pemain di bisnis ini harus pandai pandai "bersiasat" agar tetap survive dalam menjalankan bisnisnya sekaligus tetap responsive terhadap dinamika masyarakat.
Bagi Prof Suprianta kolaborasi perguruan tinggi dengan pelaku industri penting karena tantangan sektor properti tidak bisa diselesaikan hanya oleh satu pihak. "Kita butuh dialog lintas sektor, kita butuh data dan pemahaman yang kuat, kita butuh inovasi yang grounded. Dan yang paling penting, kita butuh semangat berbagi pengetahuan. Pertemuan perguruan tinggi dengan pelaku jasa properti bagian penting menautkan teori dan praktik, antara idealisme dan realitas lapangan," ujar Prof. Dr. Drs. Suprianta.
Load more