IHSG Ambles ke 7.176! Pasar Global Panik: Serangan Israel, Minyak Meledak, Saham Boeing Ikut Rontok
- Antara
Jakarta, tvOnenews.com – Gejolak geopolitik mengguncang pasar keuangan global hari ini, Jumat (13/6/2025).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka anjlok 28,19 poin atau 0,39 persen ke posisi 7.176,18, menyusul serangan militer Israel terhadap Iran dan kecelakaan pesawat di India yang turut menggoyang sentimen pasar.
Investor lari dari risiko. Bursa Asia langsung tertekan sejak pagi, mengikuti jejak kejatuhan kontrak berjangka AS dan lonjakan tajam harga minyak. Indeks Nikkei 225 Jepang merosot 1,0 persen, Hang Seng di Hong Kong turun 0,3 persen, Shanghai Composite dan CSI 300 di China melemah hingga 0,6 persen, sementara pasar India juga tertekan 1 persen.
Ketegangan meningkat setelah Israel meluncurkan serangan pre-emptive ke Iran terkait program nuklirnya. Ledakan terdengar di sekitar Teheran dan negara Zionis itu menyatakan status darurat nasional, memicu ketakutan akan eskalasi perang terbuka di Timur Tengah—wilayah kunci bagi produksi minyak dunia.
Minyak Brent melejit lebih dari 6 persen ke USD 73,56 per barel, sementara harga emas melonjak 1 persen ke USD 3.419 per ounce, mencerminkan lonjakan permintaan aset aman. Dolar Swiss dan Yen Jepang pun menguat terhadap Dolar AS.
Di tengah ketidakpastian global, muncul kabar buruk lain dari sektor penerbangan: saham Boeing terpukul setelah salah satu pesawatnya jatuh di India, menewaskan puluhan orang. Tragedi ini menjadi pukulan telak bagi Boeing, yang tengah menghadapi pengawasan ketat atas standar keselamatan armadanya. Di bursa AS, saham Boeing terjun hingga 4,8 persen dalam perdagangan after-hours.
ETF SPDR S&P 500 (SPY), sebagai tolok ukur pasar AS, sejauh ini bergerak datar di level USD 603,75, namun investor mewaspadai potensi koreksi lebih dalam bila eskalasi geopolitik tak mereda.
Bursa Eropa sendiri tak banyak memberikan harapan. FTSE 100 Inggris naik tipis, namun DAX Jerman dan CAC 40 Prancis melemah, memperlihatkan pasar kawasan ini masih diliputi kekhawatiran terhadap tekanan geopolitik dan ketidakpastian perdagangan.
Ketegangan Timur Tengah dan kecelakaan Boeing menjadi kombinasi sempurna yang mendorong pasar ke mode waspada ekstrem. Investor kini menghadapi risiko berlapis: minyak mahal, konflik bersenjata, serta krisis kepercayaan pada produsen pesawat global. (nsp)
Load more