Dibalik Isu Merger GOTO-Grab Rp 114 Triliun, Danantara Bungkam Tapi Siap "Tancap Gas" Bila Saatnya Tiba
- tvOnenews/Julio Tri Saputra
Jakarta, tvOnenews.com - Ketika isu merger raksasa antara GOTO dan Grab mulai mengguncang jagat ekonomi digital Asia Tenggara, satu nama muncul ke permukaan: Danantara. Badan Pengelola Investasi milik negara itu dikabarkan tengah menimbang langkah besar—masuk ke dalam pusaran merger senilai Rp 114 triliun. Tapi tunggu dulu, benarkah?
"Saat ini belum ada pembicaraan terkait hal tersebut," tegas Stefanus Ade Hadiwidjaja, Managing Director Investment Danantara Indonesia, Senin (9/6/2025). Pernyataan singkat, tapi cukup untuk menghidupkan spekulasi baru di tengah euforia pasar.
Meski menepis adanya komunikasi resmi terkait investasi di PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), Stefanus tidak menutup pintu sama sekali. Ia menyebut Danantara tetap membuka diri terhadap peluang yang sejalan dengan mandat memperkuat sektor strategis dan meningkatkan nilai tambah bagi perekonomian nasional.
Namun jangan salah—Danantara tak akan melangkah gegabah. Keputusan investasi, kata Stefanus, harus melalui kajian menyeluruh dan berlapis. "Kami juga akan mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara," ujarnya menegaskan bahwa prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko tetap menjadi panglima.
Sinyal kehati-hatian ini muncul di tengah laporan Bloomberg yang menyebut Danantara sedang menjajaki potensi akuisisi saham minoritas dari entitas gabungan GOTO-Grab. Isu ini kian menguat setelah Reuters mengabarkan bahwa Grab menargetkan rampungnya kesepakatan merger pada kuartal II 2025 dengan valuasi fantastis: US$ 7 miliar atau setara Rp 114 triliun.
Sayangnya, hingga artikel ini dipublikasikan, pihak GOTO masih memilih diam. Tidak ada pernyataan resmi, tidak ada klarifikasi—seolah membiarkan pasar menerka-nerka arah masa depan perusahaan teknologi paling ikonik di Tanah Air ini.
Satu hal yang pasti: jika Danantara benar melirik entitas hasil merger GOTO-Grab, maka kita sedang menyaksikan manuver senyap lembaga investasi negara untuk mengambil bagian dalam babak baru ekonomi digital Indonesia. (nsp)
Load more