Sosok Sherley C Hadipurnomo, Komut Baru Dua Putra Utama Makmur (DPUM) yang Usung Ambisi Transformasi Bisnis Perikanan Lokal
- Istimewa
Hingga pada 2010, Sherley mendirikan PT Rama Indonesia yang perusahaan outsourcing ketenagakerjaan yang pada awalnya hanya memiliki satu cabang di Jakarta.
Kemudian pada 2018, pebisnis wanita asal Surabaya itu mendirikan PT Rama Putra Djaya yang memayungi dua lini produk unggulan, yakni Lezza Santan Cair dan makanan beku Lezza Hanarose Ngejos. Kedua brand ini mampu bertahan dan tumbuh di tengah kompetisi industri makanan dan minuman.
Kini, dirinya tengah mengemban amanah baru sebagai Komisaris Utama PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM). Dengan visi besar dan strategi transformasi yang menyeluruh, Sherley akan memimpin arah baru perusahaan untuk menjadi pemain utama di industri seafood global.
Salah satu pencapaian paling epik dalam kepemimpinannya di DPUM adalah saat ia berhasil menjaga seluruh karyawan perusahaannya tetap aman dan tidak mengalami pemutusan hubungan kerja selama masa pandemi Covid-19.
Selama mengisi posisi strategis di DPUM, Sherley diklaim turut berkontribusi dalam mencatatkan kenaikan omzet hingga tiga kali lipat.
Tak hanya itu, jaringan klien perusahaan juga berkembang pesat, dari hanya 2 pelanggan menjadi 38 pelanggan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pencapaian itu digadang mencerminkan kemampuan Sherley dalam mendorong pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan melalui pendekatan strategis, inovatif, dan berorientasi pada hasil.
Bekal pengalaman inilah yang kini ia bawa untuk mendukung transformasi DPUM menjadi perusahaan nasional yang diperhitungkan di kancah internasional.
Dari sisi teknologi, Sherley melihat transformasi digital sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan.
Ini mencakup pengembangan platform e-commerce yang kuat, otomatisasi proses bisnis, serta pemanfaatan teknologi untuk mendukung sistem logistik dingin yang lebih efisien dan terintegrasi.
Di bidang inovasi, ia menekankan pentingnya pendekatan holistik yang tidak hanya dalam pengembangan produk, tetapi juga dalam pembaruan proses kerja, model bisnis, pengalaman pelanggan, rantai pasok, hingga inisiatif sosial.
Inovasi, menurutnya, bukan sekadar pembaruan teknis, tetapi sebuah budaya yang harus tertanam dalam seluruh aspek perusahaan.
Lebih dari itu, Sherley meyakini bahwa keberhasilan jangka panjang hanya dapat dicapai jika ditopang oleh nilai-nilai kemanusiaan yang kuat. Ia mendorong penerapan integritas, empati, tanggung jawab, keadilan, keberanian, kerja keras, dan rasa percaya diri dalam setiap lini organisasi. Semua ini dijalankan dengan semangat keberlanjutan agar pertumbuhan perusahaan tidak hanya berdampak positif pada kinerja bisnis, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat luas.
Load more