IFESDC 2025 di Markas Bank Dunia: Indonesia Tegaskan Kepemimpinan Global dalam Ekonomi Syariah untuk Pembangunan Berkelanjutan
- tvOnenews.com/Yanri Subekti
Keseriusan Indonesia dalam memperkuat diplomasi ekonomi syariah juga tampak lewat penandatanganan beberapa nota kesepahaman (MoU) antara perguruan tinggi Indonesia seperti Universitas Tazkia, Universitas Lampung, dan Universitas Muhammadiyah Purwokerto dengan Guidance College (Houston, AS) dan George Washington University.
Jamuan di KBRI Washington dan Komitmen Keberlanjutan
Sebagai bagian dari rangkaian acara, Kedutaan Besar RI di Washington D.C. menjamu seluruh peserta dalam acara resmi yang dibuka oleh Chargé d’Affaires RI, Ida Bagus Made Bimantara. Dalam sambutannya, ia menyatakan forum ini adalah bukti kolaborasi diaspora, akademisi, dan sektor keuangan syariah dalam memperjuangkan keadilan sosial global.
Konferensi juga melahirkan Resolusi IFESDC 2025 yang dibacakan oleh Haryadi, penasihat senior EDS16 World Bank, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, sektor swasta, dan masyarakat sipil. Resolusi tersebut mendorong penguatan riset, optimalisasi zakat dan wakaf, serta peningkatan peran pemuda dan perempuan dalam ekonomi syariah.
Menuju IFESDC 2026
Dalam pidato penutup, Arif Mustofa, Presiden IMAAM dan Ketua IFESDC 2025, menyampaikan terima kasih kepada seluruh sponsor dan panitia. Ia juga mengumumkan bahwa IFESDC 2026 akan kembali digelar di markas Bank Dunia pada musim semi tahun depan.
“Konferensi ini bukan sekadar forum diskusi, tapi gerakan nyata memperkuat peran ekonomi syariah sebagai pilar penting pembangunan global yang inklusif dan berkeadilan,” tegas Arif Mustofa.
Dengan keberhasilan IFESDC 2025, Indonesia kembali membuktikan kapasitasnya sebagai motor penggerak ekonomi syariah global yang tidak hanya berlandaskan nilai-nilai agama, tapi juga menjawab tantangan dunia nyata dengan solusi konkret dan berkelanjutan. (ysi/rpi)
Load more