Anjlok Hingga 32 Persen, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Siapkan Rp4 Triliun Untuk "Buyback" Saham
- tangkapan layar https://adaro.com/pages/read/7/68/Adaro
Jakarta, tvonenews.com - Setelah anjlok hingga lebih dari 32 persen dalam setahun terakhir, PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) akan melakukan pembelian saham kembali atau buyback. Perusahaan tambang batu bara ini telah menyiapkan dana hingga Rp4 triliun untuk buyback saham.
Rencana buyback tersebut terungkap dalam Keterbukaan Informasi yang disampaikan PT Alamtri Resources Indonesia Tbk ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (15/5/2025).
Dalam penjelasannya, manajemen Alamtri menjelaskan bahwa pembelian kembali saham Perseroan yang telah dikeluarkan dan tercatat di BEI dengan mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 13 Tahun 2023 tentang Kebijakan Dalam Menjaga Kinerja Dan Stabilitas Pasar Modal Pada Kondisi Pasar Yang Berfluktuasi Secara Signifikan (“POJK 13/2023”).
Aksi buyback juga dilakukan sejalan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan tertanggal 18 Maret 2025 Nomor S-17/D.04/2025 perihal Kebijakan Pelaksanaan Pembelian Kembali Saham yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Terbuka dalam Kondisi Pasar yang Berfluktuasi Secara Signifikan.
"Perseroan berencana untuk melakukan Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 dengan jumlah sebanyak-banyaknya Rp4.000.000.000.000,- (empat triliun Rupiah)," seperti dikutip dari Keterbukaan Informasi.
Dalam penjelasannya, Alamtri mengaku Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 akan dilakukan melalui BEI dan secara bertahap terhitung sejak tanggal 16 Mei 2025 sampai dengan selambatnya tanggal 2 Juni 2025.
Penghentian Buyback
Lebih lanjut dijelaskan, rencana Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13 akan dihentikan jika telah memenuhi tiga syarat yang ditetapkan, yakni yang pertama adalah jika dana yang dialokasikan Perseroan untuk Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13
telah habis.
Selanjutnya buyback dihentikan jika jumlah saham Perseroan yang akan dibeli kembali oleh Perseroan telah terpenuhi, dan juga jika Perseroan bermaksud menghentikan Pembelian Kembali Saham Berdasarkan POJK 13.
Pada perdagangan Kamis, harga saham ADRO ditutup stagnan di level Rp1.915 per saham. Total volume perdagangan tercatat mencapai 72,55 juta saham, senilai Rp138 miliar.
Dalam setahun terakhir, harga saham ADRO terpantau telah anjlok hingga 32,33 persen, dari level Rp4.300-an per saham. Sementara dalam tiga bulan terakhir, koreksi saham ADRO terpantau telah mencapai 16,01 persen. (hsb)
Load more