Krisis Keuangan! Nissan akan Kembali Lakukan PHK Massal, 15% Karyawan di Seluruh Dunia akan Dirumahkan
- reuters
Jakarta, tvOnenews.com - Krisis keuangan yang berkepanjangan kembali memaksa Nissan mengambil langkah ekstrem.
Produsen otomotif asal Jepang tersebut berencana memangkas lebih dari 10.000 posisi kerja di seluruh dunia.
Menurut laporan kantor berita Jepang, NHK, pada Senin (12/5), kebijakan ini menjadi lanjutan dari gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) sebelumnya.
Total, karyawan Nissan yang akan kehilangan pekerjaan kini mencapai sekitar 20.000 orang.
Jumlah tersebut setara dengan 15 persen dari seluruh tenaga kerja perusahaan secara global.
Keputusan ini menambah daftar panjang langkah efisiensi yang ditempuh Nissan, seiring kondisi keuangan perusahaan yang terus memburuk selama setahun terakhir.
NHK melaporkan bahwa kerugian bersih Nissan sepanjang tahun fiskal 2024, yang berlangsung dari 1 April 2024 hingga 31 Maret 2025, mencapai 750 miliar yen atau lebih dari Rp84 triliun.
Jumlah kerugian itu jauh melampaui prediksi sebelumnya yang hanya berkisar 80 miliar yen atau sekitar Rp8,97 triliun, berdasarkan proyeksi yang dirilis awal Maret lalu.
Situasi finansial yang kian mengkhawatirkan mendorong Nissan untuk melakukan perombakan manajemen. Pada Maret lalu, posisi CEO yang sebelumnya dipegang Makoto Uchida digantikan oleh Ivan Espinosa, yang sebelumnya menjabat Direktur Perencanaan.
Espinosa secara resmi mulai menjabat sebagai Presiden dan CEO Nissan per 1 April 2025.
Didirikan pada 1933, Nissan Motor dikenal memproduksi kendaraan bermerek Nissan, Infiniti, dan Datsun.
Namun, lini produk Datsun dihentikan produksinya secara global sejak 2022, setelah sebelumnya sempat dihidupkan kembali pada 2013 untuk menyasar pasar negara berkembang seperti India, Indonesia, Rusia, dan Afrika Selatan.
Opsi PHK massal ini menjadi gambaran betapa berat tekanan yang tengah dihadapi industri otomotif global, termasuk produsen sebesar Nissan. (ant/rpi)
Load more