Saat LG Angkat Kaki dari Proyek Baterai EV Indonesia senilai Rp130 Triliun, Erick Thohir: Membuka Luas untuk Amerika Serikat
- Abdul Gani Siregar/tvOnenews.com
Posisi Indonesia sebagai produsen nikel terbesar di dunia awalnya memang dinilai sangat strategis dalam industri baterai EV global.
Namun demikian, salah satu pertimbangan utama batalnya investasi LG dan sejumlah mitra disebut-sebut karena adanya perubahan dinamika industri kendaraan listrik global, termasuk fenomena yang disebut sebagai "jurang EV", yakni perlambatan sementara dalam permintaan pasar EV.
"Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk keluar dari proyek tersebut," kata seorang pejabat dari LG Energy Solution sebagaimana diberitakan Antara yang mengutip Kantor Berita Yonhap.
"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia, seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," katanya.
Meski begitu, keputusan LG untuk angkat kaki dari proyek rantai pasok EV dengan alasan tersebut perlu menjadi perhatian serius bagi pemerintah, utamanya karena terkait kepercayaan investor. (ant/rpi)
Load more