Hal yang bermasalah dari iklan tersebut adalah ketika pengguna masuk ke lama iklan tersebut, pengguna akan diarahkan melihat artikel seolah- olah buatan media terpercaya.
Padahal hal itu tidak benar dan justru berisi kutipan dari para selebriti yang terkesan mendukung investasi bodong itu.
Jika pengguna tidak waspada, maka besar kemungkinan pengguna tersebut melanjutkan ke instruksi yang ditaruh di situs web tersebut dan akhirnya mendaftar dengan menyetor sejumlah dana sehingga akhirnya berujung terjebak skema penipuan.
"Kami menduga bahwa teknologi Meta memungkinkan iklan ini ditargetkan ke pengguna yang paling mungkin terlibat dengan iklan tersebut," kata Rod Sims. (ari/ant)
Load more