TikTok Masih di Ambang Pisah dengan AS, Trump Tegaskan Kesepakatan “Masih di Atas Meja”
- ANTARA
Jakarta, tvOnenews.com – Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali menegaskan bahwa kesepakatan untuk memisahkan aset TikTok di Amerika Serikat masih berada "di atas meja", meski sempat tertunda dan menuai kritik dari sejumlah anggota parlemen.
Pernyataan ini disampaikan Trump pada Rabu (9/4/2025) di Oval Office. Melansir dari Reuters, Trump sebut ada beberapa perusahaan besar dan “orang-orang hebat” yang tertarik menangani TikTok, tetapi masa depan kesepakatan ini sangat bergantung pada perkembangan hubungan AS-China.
"Kami memiliki kesepakatan dengan beberapa orang hebat, beberapa perusahaan sangat kaya yang akan menangani ini dengan sangat baik, tetapi kami harus menunggu dan melihat apa yang akan terjadi dengan China," ujar Trump.
Tenggat Waktu Baru: 19 Juni 2025
Pada Jumat sebelumnya, Trump kembali memperpanjang tenggat waktu bagi ByteDance—perusahaan asal China pemilik TikTok—untuk melepas aset bisnis TikTok di AS. Jika tidak ada kesepakatan hingga 19 Juni 2025, maka aplikasi video pendek yang digunakan oleh sekitar 170 juta warga AS itu akan resmi dilarang.
Trump sebelumnya telah dua kali menunda implementasi larangan tersebut, yang awalnya dijadwalkan berlaku pada Januari.
Kesepakatan yang sedang dibahas akan menciptakan entitas baru berbasis di AS, yang dimiliki mayoritas oleh investor Amerika, serta beroperasi secara mandiri dari induk perusahaan di China.
Protes dari Kongres dan Ancaman Hukum
Meski demikian, sejumlah senator dari Partai Demokrat dan Republik menyatakan keberatan. Senator Demokrat Mark Warner dan Ed Markey mempertanyakan legalitas perpanjangan tenggat waktu oleh Trump, dan menyebut bahwa kesepakatan yang tengah dibahas tidak akan memenuhi syarat hukum yang berlaku.
Senator Ed Markey sempat mengusulkan perpanjangan waktu hingga Oktober melalui rancangan undang-undang, namun proposal itu ditolak.
Sementara itu, Ketua Komite Intelijen Senat Tom Cotton memberikan peringatan keras:
"Kepada siapa pun di Amerika yang ingin berinvestasi dalam kesepakatan TikTok yang setengah matang ini, Kongres tidak akan pernah melindungi kalian dari berbisnis dengan China Komunis," ujar Cotton.
Menurutnya, calon pembeli TikTok harus memutus total hubungan dengan China dan tidak boleh mengandalkan kekebalan hukum dari Kongres untuk kesepakatan yang berisiko.
Load more