Tarif AS 32 Persen, Menko Airlangga Pilih Jalur Negosiasi: Indonesia dan Amerika Komit Perkuat Kerja Sama Ekonomi
- Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta, tvOnenews.com – Pemerintah Indonesia resmi merespons kebijakan tarif baru Amerika Serikat terhadap produk asal Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan komitmen Indonesia untuk menempuh jalur negosiasi, alih-alih melakukan retaliasi, dalam pertemuannya dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, H.E. Kamala S. Lakhdhir, pada Selasa (8/4).
Tarif resiprokal sebesar 32 persen yang diumumkan oleh Pemerintah AS pada 2 April 2025 akan mulai diberlakukan pada 9 April 2025, kecuali jika dicapai kesepakatan baru lewat jalur diplomasi.
“Indonesia akan mengedepankan jalur negosiasi dan tidak melakukan tindakan retaliasi, sejalan dengan negara ASEAN lainnya. Negosiasi kita upayakan melalui revitalisasi Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dengan AS yang sudah berlaku sejak 1996,” ujar Menko Airlangga.
Strategi Indonesia Hadapi Tarif AS: Relaksasi TKDN hingga Sertifikasi Halal
Untuk menghadapi tantangan tarif tersebut, Pemerintah Indonesia menyiapkan beberapa langkah strategis, antara lain:
-
Deregulasi Non-Tariff Measures (NTMs), termasuk relaksasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk sektor teknologi informasi dan komunikasi (ICT) asal AS seperti GE, Apple, Oracle, dan Microsoft.
-
Evaluasi terhadap kebijakan larangan dan/atau pembatasan (Lartas).
-
Percepatan proses sertifikasi halal untuk produk ekspor.
Langkah ini bertujuan agar Indonesia tetap kompetitif di pasar Amerika, sekaligus membuka ruang untuk peningkatan investasi dan perdagangan dua arah.
Menko Airlangga juga menyatakan bahwa Pemerintah akan menyiapkan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mendorong impor produk asal AS ke Indonesia, sembari tetap menjaga daya saing ekspor nasional.
Dukungan Dubes AS: Siap Fasilitasi Jalur Negosiasi
Dubes AS Kamala S. Lakhdhir menyambut baik langkah Indonesia dan menegaskan komitmen Kedutaan Besar AS di Jakarta dalam mendukung proses diplomasi ini.
“Kami telah berkomunikasi dengan Secretary of Commerce dan USTR terkait rencana negosiasi dari Pemerintah Indonesia, dan siap memfasilitasi pertemuan strategis ke depan,” kata Dubes Kamala.
Komitmen Kedua Negara: Bangun Hubungan Dagang yang Seimbang
Menutup pertemuan, Menko Airlangga menegaskan pentingnya menjaga hubungan ekonomi strategis antara Indonesia dan Amerika Serikat.
“Kami percaya bahwa dengan mengedepankan dialog dan sinergi yang baik, kedua negara dapat menjalin hubungan dagang yang lebih seimbang dan saling menguntungkan,” pungkasnya.
Dalam pertemuan ini, Menko Airlangga turut didampingi oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Kerja Sama Ekonomi dan Investasi Edi Prio Pambudi, serta Deputi Perniagaan dan Ekonomi Digital Ali Murtopo Simbolon. (nsp)
Load more