Jakarta, tvOnenews.com – Indonesia melangkah berani dalam kancah perdagangan global. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memimpin langsung Delegasi Republik Indonesia dalam pertemuan eksklusif dengan United States Secretary of Commerce, Howard Lutnick, di Washington DC, Kamis (17/4) waktu setempat.
Menariknya, Indonesia menjadi salah satu negara pertama yang diterima langsung oleh pemerintah AS untuk membahas isu tarif ini, mendahului Jepang dan Argentina.
Dalam pertemuan yang berlangsung lebih dari 1,5 jam secara hangat dan penuh kepercayaan, Menko Airlangga menyampaikan proposal taktis: Indonesia bersedia meningkatkan impor produk energi seperti crude oil, LPG, dan gasoline, serta produk pangan seperti gandum dan kedelai dari AS. Produk-produk ini sangat dibutuhkan di dalam negeri, namun belum bisa dipenuhi oleh produksi lokal.
“Langkah ini adalah wujud komitmen kami terhadap perdagangan yang adil dan berimbang. Kami ingin hubungan dagang yang setara dan saling memperkuat,” tegas Airlangga.
Selain itu, Indonesia juga membuka pintu kerja sama di sektor critical minerals, termasuk pembukaan ruang investasi bagi perusahaan AS. Isu Non-Tariff Barrier (NTB) yang menjadi kekhawatiran pebisnis AS juga direspons serius oleh Indonesia.
Secretary Lutnick memberikan respons positif dan menyebut pendekatan Indonesia sangat konkret dan realistis. Bahkan, menurutnya, Indonesia jauh lebih siap dibanding beberapa negara lain yang baru mengajukan proposal namun belum mendapat tanggapan.
Load more